Keputusan itu dibuat karena kekurangan komponen akibat ledakan di Toyota affiliate Aichi Steel Corp, kata Toyota seperti dikutip AFP seraya menandaskan bahwa produksi globalnya tidak akan ikut ditangguhkan.
"Operasi dijadwalkan untuk dilanjutkan kembali pada 15 Februari, dan lini produksi kendaraan di luar Jepang tidak akan dihentikan," kata Toyota.
"Toyota akan terus mengambil langkah-langkah diperlukan untuk meminimalkan dampak insiden ini terhadap produksi kendaraan," sambungnya.
Toyota akan mendapatkan lini produksi alternatif yang dioperasikan Aichi Steel dan juga bisa mendapatkan komponen-komponen dari para produsen baja lainnya untuk memenuhi kebutuhannya.
Aichi Steel, yang memproduksi produk baja terpilih, diterjang ledakan pada 8 Januari yang menciptakan kerusakan parah pada bagian-bagian lini produksinya.
Aichi Steel diperkirakan kembali beroperasi penuh pada Maret.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Copyright © ANTARA 2016