Bandung (ANTARANews) - Toyota Indonesia mewaspadai pelemahan kinerja ekspor otomotif tahun ini menyusul penurunan permintaan di negara-negara kawasan Timur Tengah.

"Saat ini kondisi ekonomi negara-negara di Timur Tengah tengah lesu seiring turunnya harga minyak internasional," kata Wakil Presdir PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono, di Lembang, Jawa Barat, Sabtu.

Situasi ekonomi negara-negara di kawasan teluk itu, dikatakan Warih, cukup mempengaruhi kinerja ekpor TMMIN, karena Timur Tengah merupakan salah satu kawasan yang menjadi tujuan utama ekspor mobil Toyota dari Indonesia.

Toyota melalui TMMIN mengekspor kendaraan serbaguna (MPV) Kijang Innova dan Avanza, kendaraan sport (SUV) Fortuner, dan sedan Vios ke negara-negara di kawasan teluk tersebut.

Untuk mempertahankan kinerja ekspor TMMIN tahun ini, pihaknya tengah mengintip peluang dan peningkatan ekspor mobil ke negara lain di kawasan lain termasuk ASEAN, seperti Vietnam dan Philipina. "Jadi kami perkirakan pencapaian ekspor tahun 2016 setidaknya sama dengan 2015, sambil melihat peluang (ekspor) ke negara-negara lain," ujar Warih.

Tahun 2015 ekspor kendaraan utuh (CBU) TMMIN itu mencapai 176.700 unit naik 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ekspor kendaraan CBU utuh tersebut terdiri dari Vios sebanyak 51.500 unit, Fortuner 42.000 unit, Kijang Innova 14.200 unit, serta model lainnya yaitu Yaris, Avanza, Rush, Town Ace/Lite, dan Agya sebanyak 69.000 unit Sebagian besar ekspor tersebut ke negara-negara di kawasan Timur Tengah, selain ASEAN, Amerika Latin, dan Afrika.

Selain ekspor kendaraan, pada 2015 TMMIN juga mengekspor mesin utuh berbasis bensin sebanyak 44.000 unit dan mesin utuh berbahan bakar etanol sebesar 7.014 unit. TMMIN juga, kata Warih, mengekspor mobil Toyota dalam keadaan terurai (Completely Knock Down/CKD) sebanyak 44.700 unit pada 2015.

"Secara total kinerja ekspor dan impor Toyota Indonesia mengalami surplus," ujar Direktur Produksi dan Logistik TMMIN Edward Otto Kanter menambahkan tanpa menyebut nilai surplus kinerja Toyota itu.

Kinerja ekspor yang surplus itu, lanjut dia, membuat TMMIN mendapat penghargaan sebagai eksportir terbaik dari Kementerian Perdagangan (Primarnyarta) dan penghargaan sebagai pelapor devisa hasil ekspor terbaik tahun 2015 dari Bank Indonesia.
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016