Mumbai (ANTARA News) - Mahkamah Agung India pada Selasa waktu setempat memutuskan untuk menguatkan larangan sementara penjualan mobil diesel besar di New Delhi untuk memerangi asap beracun di ibukota India, tetapi menunda sidang permohonan banding industri terhadap pajak lingkungan yang disebut produsen mobil dapat memukul investasi.

Pemblokiran terhadap mobil diesel baru di New Delhi telah mengguncang industri, penjual dan investor telah memperingatkan larangan dan ketidakpastian itu bisa menggelincirkan pemulihan sementara dalam penjualan mobil.

Sementara itu, komunitas lingkungan hidup ingin larangan tersebut diperluas untuk mobil diesel kecil dan kota-kota yang terdesak asap lainnya di India.

Hakim Ketua Mahkamah Agung mengatakan bahwa pengadilan sedang mempertimbangkan untuk memperluas larangan terhadap mobil diesel dengan kapasitas mesin kurang dari 2.000 cc, terbuka kemungkinan namun masih akan mencari masukan dari industri terkait masalah tersebut.

Mahkamah Agung juga diharapkan untuk memutuskan pajak hijau terpisah pada semua mobil diesel di kota, tetapi belum mengumumkan keputusannya pada retribusi itu.

Keputusan terkait pajak, penting untuk produsen mobil seperti Mahindra & Mahindra (MAHM.NS), Tata Motors (TAMO.NS) dan Toyota Motor Corp yang telah berinvestasi besar untuk memproduksi mobil bagi pecinta mobil diesel di Indonesia, yang kemungkinan baru diputuskan pekan depan.

New Delhi adalah salah satu kota paling tercemar di dunia, dengan penduduk yang sering berjuang untuk menghirup udara yang berkualitas lebih buruk daripada di ibukota Cina Beijing.

Produsen mobil India mengatakan mereka ingin rencana yang komprehensif - bukan sekedar inisiatif pengadilan, untuk menentukan struktur regulasi.
Penerjemah: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016