"Toyota meningkatkan produktifitas yang melibatkan karyawan secara bersama-sama. Ada juga pembagian pendapatan kepada karyawan berdasarkan peningkatan keuntungan dari manfaat dari Gugus Kendali Mutu. Ini adalah suatu hal yang harus diapresiasi," kata Busharmaidi pada Konvensi Gugus Kendali Mutu yang digelar Toyota Indonesia di Jakarta, Sabtu.
Lebih lanjut, Busharmaidi mengatakan bahwa Gugus Kendali Mutu merupakan kegiatan positif yang juga diterapkan oleh Kementerian Perindustrian RI kepada Industri Kecil dan Menengah (IKM).
"Di Kementerian Perindustrian, kami juga melakukan Gugus Kendali Mutu. Kami menerapkan kepada IKM di tingkat provinsi dan nasional setiap dua tahun sekali agar industri kecil dan menengah bisa ikut melakukannnya," katanya.
Menurutnya, industri kecil dan menengah yang sudah rutin melaksanakan Gugus Kendali Mutu akan lebih mandiri jika pemerintah sudah tidak lagi membantu menjaga standarisasi produk maupun keahlian tenaga kerja mereka.
"IKM yang sudah melakukan Gugus Kendali Mutu akan merasakan nikmat dan manfaatnya sehingga ketika pemerintah tidak lagi mendampingi, sebagian dari mereka bisa melakukannya sendiri tanpa fasilitator," kata Busharmaidi.
Gugus Kendali Mutu atau QCC awalnya dilakukan Toyota Motor Corporation (TMC) Jepang pada 1964 dan diterapkan di Indonesia oleh Toyota tahun 80-an dan menjadi aktivitas rutin berupa konvensi pada 1990 sehingga saat ini memasuki masa ke 25 tahun.
Gugus Kendali Mutu bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas individu tenaga kerja dengan cara melibatkan dalam tim yang kuat, membentuk pola pikir profesional guna memandang dan melakukan perbaikan yang kreatif dan inovatif, serta sarana transfer keahlian antar tenaga kerja dan manajemen.
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015