Saat memperkenalkan Safety Sense kepada wartawan Asia di Tokyo, Jepang, akhir November, Sekretaris Kepala Teknologi Keselamatan Toyota, Seigo Kusumaki mengemukakan teknologi itu intinya untuk mengurangi angka dan korban kecelakaan.
"Toyota Safety Sense C kami rancang untuk kendaraan kompak, fitur ini juga kami harapkan nantinya dipasang di setiap kendaraan kompak buatan kami," kata Kusumaki.
Safety Sense C intinya adalah teknologi menggunakan kamera dan radar, keduanya terletak di kaca depan bagian atas dekat spion tengah.
Paket Safety Sense C terdiri dari sistem pencegah tabrakan (pre-collision system), alarm ketika kendaraan mulai melenceng dari jalur (lane departure alert), dan lampu jauh otomatis (automatic high beam).
Pre-collision system menggunakan kamera dan radar laser untuk mendeteksi objek di depan kendaraan.
Jika sistem mendeteksi kemungkinan tabrakan, alarm dan tanda peringatan di dashboard akan menyala dengan maksud agar pengemudi mulai menginjak rem.
Jika pengemudi tidak memperlambat kendaraan, sistem akan mengambil alih sehingga keceapatan kendaraan berkurang menjadi sekitar 30 km/j.
Sementara itu, lane departure alert berfungsi mendeteksi marka garis kuning dan putih di aspal. Jika kendaraan mulai melenceng, alarm dan tanda peringatan di dashboard akan menyala.
"Berguna kalau kita sedang menyetir dan mulai mengantuk, atau ketika kita tidak konsentrasi ke jalan," komentar salah seorang jurnalis.
Automatic high beam akan berfungsi saat malam. Sistem ini menggunakan kamera untuk mendeteksi kendaraan yang mendekat dari arah berlawanan.
Lampu jauh (high beam) akan berubah ke lampu dekat (low beam) sehingga tidak menyilaukan pengemudi kendaraan yang mendekat.
Sistem lampu utama yang pintar ini juga mendeteksi lampu belakang kendaraan di depan sehingga pengemudinya tidak tersilaukan dari belakang oleh lampu jauh.
Kendaraan penumpang di Jepang, Amerika Utara dan Eropa akan mulai dilengkapi Safety Sense C akhir 2017.
Ketika menjawab pertanyaan jurnalis apakah sistem tersebut juga akan dipasang di kendaraan kompak untuk pasar Asia, Kusumaki mengatakan Toyota juga ingin memperkenalkan fitur keselamatan aktif itu untuk pasar negara-negara berkembang untuk tahap selanjutnya.
"Kadang pengemudi tidak mengetahui bahaya yang datang, saat itu sistem memberitahu sehingga kecelakaan dapat dicegah," katanya.
Kasumaki mengemukakan pihaknya sadar perlu waktu untuk memasyarakatkan fitur keselamatan tersebut, khususnya untuk kalangan pembeli kendaraan yang mengutamakan harga.
"Teknologi baru mungkin tidak langsung diterima, tapi kami kira memasyarakatkannya tidak akan memakan waktu lama, termasuk di negara-negara berkembang," kata Kasumaki.
Pewarta: Aditia Maruli
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014