Pada acara tersebut selain menyerahkan donasi dua unit mesin Ertiga dan buku referensi kepada dua sekolah binaan, Suzuki juga melangsungkan unjuk bincang bertema "Teknologi Mesin Mobil Suzuki: Ertiga & Karimun Wagon R".
"Ini sebetulnya tidak bisa dinilai sebagai sebuah tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) secara murni, tetapi ini adalah investasi jangka panjang perusahaan.
"Karena biar bagaimanapun siswa-siswa SMK ini nantinya di masa mendatang bakal menjadi penerus untuk menopang industri otomotif Indonesia," kata Riecky, Selasa.
SMKN 54 Jakarta dan SMK Bina Mandiri merupakan dua sekolah binaan yang mendapatkan mesin Ertiga tersebut.
Riecky mengaku berharap bahwa acara semacam kunjungan pelajar tersebut hanya menjadi titik awal untuk bentuk kerja sama lebih riil antara perusahaan dengan SMK pencetak tenaga kerja industri otomotif.
"Ke depannya, semoga kami bisa menyumbangkan bukan hanya mesin, tetapi juga ilmu yang lebih kontemporer terkait teknologi industri," katanya.
Sementara itu, Instruktur Suzuki Training Center Topan Dwisusanto menilai kegiatan student's day menjadi jembatan antara para siswa jurusan teknik mesin ringan SMK ke dunia industri secara riil.
"Industri khususnya otomotif berkembang sangat cepat, termasuk teknologinya, sehingga SMK harus mau dan mampu mengikuti pesatnya perkembangan itu.
"Kami juga berharap nantinya ada kerja sama dalam bentuk pembuatan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan faktual industri. Sehingga nantinya keterailan yang dimiliki para siswa bisa dimanfaatkan maksimal, karena sesuai dengan kebutuhan dunia industri," pungkasnya.
Student's day Suzuki dihadiri oleh sedikitnya 50 siswa jurusan otomotif dari SMKN 54 Jakarta, SMK Bina Mandiri Bekasi, SMKN 26 Jakarta dan SMKN 5 Jakarta.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014