Jakarta (ANTARA News) - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia menargetkan ekspor sebanyak 156.000 kendaraan utuh (CBU) hingga akhir tahun 2014.

Target itu meningkat 30 persen dibandingkan capaian di 2013 yaitu sebanyak 118.436 unit.

"Kami optimis target itu bisa tercapai karena permintaan ekspor semakin baik," kata Direktur TMMIN I Made Dana Tangkas di Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan pasar negera-negara di Timur Tengah merupakan target dominan dari ekspor Toyota yang ditargetkan mencapai 70 persen dari total ekspor.

Menurut dia, jaringan negara Indonesia di kawasan itu relatif baik sehingga TMMIN bisa berekspansi bisnis dengan baik di kawasan tersebut.

"Pendekatan yang kami bukan hanya kualitas produk yang baik namun personal 'country to country' di kawasan Timur Tengah," ujarnya.

Dia mengatakan target tersebut secara umum ditujukan untuk penjualan semua jenis mobil yang di ekspor TMMIN. Selain itu menurut dia, ekspor TMMIN bukan hanya dalam bentuk CBU namun dalam bentuk terurai (CKD), mesin utuh, dan komponen kendaraan.

Ekspor CBU TMMIN sejak Januari hingga Juli 2014 sebanyak 78.872 unit ke lebih dari 70 negara.

External Affairs General Manager TMMIN Teguh Trihono mengatakan target ekspor CKD Toyota di tahun 2014 meningkat lima persen dibandingkan capaian di 2013 sebesar 37.910 unit.

"Ekspor CKD dari Januari hingga Juli 2014 mecapai 24.490 unit, akhir tahun ini ditargetkan meningkat lima persen dibandingkan 2013," ujarnya.

Teguh mengatakan untuk target ekspor komponen hingga akhir 2014 meningkat satu persen dibandingkan capaian 2013 yang sebanyak 58.244.577. Dia menjelaskan capaian ekspor komponen dari Januari-Juli 2014 sudah mencapai 35.875.261.

Sementara itu untuk target ekspor mesin utuh di 2014 meningkat 5 persen dibandingkan 2013 yang mencapai 56.367 unit, sedangkan capaian dari Januari-Juli 2014 sebanyak 29.756 unit.

Menurut dia untuk meningkatkan ekspor TMMIN sudah menyiapkan beberapa strategi salah satunya dengan peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia, kunjungan reguler ke negara importir, dan komunikasi dengan pihak terkait.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014