"Sejak peluncurannya pada Februari 2014 lalu, kami diminta menjual 100 unit (Abarth 500). Hingga Juni ini sudah terjual 30 unit," ujar CEO Genta Surya Otomotif, Viyata Devi, di Jakarta, Rabu.
Devi mengungkapkan, kendaraan "city car" ini memang diperuntukan untuk konsumen kelas premium berusia 25-45 tahun yang memiliki antusiasme terhadap mobil.
"Untuk pengguna biasa, yang bukan 'car enthusiasm', saya rasa minatnya kurang," katanya. Di samping itu, lanjut dia, kendaraan ini juga tak hanya menyasar konsumen laki-laki, namun juga perempuan.
Devi, yang juga mengaku sebagai pengguna, menilai, Abarth 500 relatif aman dikendarai perempuan. "Saya sendiri pengguna,... untuk perempuan cukup safe, misalkan saat tiba-tiba kita rem mendadak, lampu hazard akan langsung menyala, kemudian ada slip controller," katanya.
Kendaraan yang mulai diperkenalkan di Indonesia sejak Februari 2014 lalu ini dibanderol Rp493 juta off the road.
Di samping Abarth 500, GSO juga memperkenalkan varian Abarth lainnya, yakni Abarth 595 Turismo (Rp542 juta), Abarth 595 C Turismo (Rp561 juta) dan Abarth 595 Competizione (Rp572 juta).
Devi menambahkan, dalam waktu dekat, pihaknya belum berencana mendatangkan model Abarth lainnya.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014