Jakarta (ANTARA) - Penjualan kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) melampaui penjualan mobil bermesin pembakaran internal (ICE) alias non listrik di pasar China untuk pertama kalinya dengan tingkat penetrasi 50,84 persen pada bulan Juli 2024.

Laman Carnewschina, Rabu (7/8) waktu setempat melaporkan, bahwa sebelumnya prestasi ini sempat dicapai selama periode dua minggu di bulan April, tetapi tidak pernah selama satu bulan penuh.

Menurut angka awal dari Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA), penjualan kendaraan listrik selama bulan Juli mencapai 879 ribu unit.

Angka ini meningkat 37 persen dari tahun ke tahun dan meningkat tiga persen dari penjualan di bulan Juni.

Baca juga: Mobil kedua Xiaomi, SUV MX11, diuji coba di Tiongkok

Sementara itu, penjualan mobil penumpang secara keseluruhan mencapai 1,73 juta unit, yang merupakan penurunan dua persen dari tahun ke tahun dan dari bulan sebelumnya.

Ini berarti bahwa menurut angka-angka awal, penjualan ritel kendaraan energi baru menyumbang 50,84 persen dari total penjualan di bulan Juli.

Kendaraan energi baru atau NEV adalah istilah pemerintah China untuk kendaraan listrik, termasuk kendaraan listrik baterai (BEV) dan kendaraan hibrida plug-in (PHEV). Kendaraan ini juga mencakup FCEV, tetapi penjualan kendaraan tersebut hampir tidak ada di China.

Tahun lalu, Miao Wei, mantan Menteri Perindustrian dan Teknologi Informasi, mengatakan di China Auto Forum di Shanghai bahwa mereka memperkirakan tingkat penetrasi kendaraan listrik akan melebihi 50 persen pada tahun 2025.

Pada bulan Maret lalu, CEO BYD Wang Chuanfu, memprediksi bahwa NEV akan mencapai lebih dari 50 persen pangsa pasar dalam waktu tiga bulan ke depan. Tampaknya Wang hanya meleset satu bulan dengan prediksinya.

Namun, ujian sebenarnya adalah apakah angka ini benar-benar dapat dicapai sepanjang tahun 2024.

Para analis sebelumnya memperkirakan bahwa tingkat penetrasi 50 persen tidak akan tercapai sampai jauh setelahnya.

Baca juga: Mercedes-Benz raih lisensi uji coba kendaraan otonom di China

Economist Intelligence Unit memprediksi bahwa angka tersebut baru akan tercapai pada tahun 2028, dan Federasi Mobil Penumpang China hanya memprediksi tingkat penetrasi 40 persen untuk tahun 2024.

Saat ini, tingkat penetrasi tahun ini mencapai 43,1 persen. Hal ini didasarkan pada penjualan ritel kumulatif sejak awal tahun sebanyak 11,568 juta mobil, meningkat dua persen dari tahun ke tahun.

Dari jumlah tersebut, penjualan kendaraan energi baru mencapai 4,99 juta, yang merupakan peningkatan 34 persen dari tahun ke tahun.

Apa yang dapat diekstraksi dari angka-angka ini adalah bahwa tidak hanya ada peningkatan besar dalam penjualan kendaraan energi baru tetapi juga penurunan besar-besaran dalam penjualan mobil ICE.

Perlu dicatat bahwa dalam konteks China, NEV berarti mobil listrik sepenuhnya alias BEV, dan mobil hibrida plug-in (PHEV).

Baca juga: MG bakal bangun pabrik dan pusat litbang di Meksiko

Baca juga: Lynk & Co 08 EM-P 2025 dipastikan meluncur pada 8 Agustus

Baca juga: EV baru Audi di China diwartakan tidak akan pakai emblem empat cincin

Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024