Menurut Reuters, Nissan tak begiu diuntungkan depresiasi yen, tidak seperti Toyota atau Mazda Motor Corp.
Pendapatan bersih Nissan naik 57 persen menjadi 84,3 miliar yen (825 juta dolar AS) pada kuartal empat yang berakhir 31 Desember lalu.
Ini adalah marjin keuntungan paling rendah dibandingkan produsen otomotif mana pun di Jepang, lapor Reuters.
Beberapa waktu sebelumnya CEO Nissan Carlos Ghosn memindahkan produksi otomotif Nissan ke luar negeri demi mengakali menguatnya yen dan berekspansi ke pasar berkembang.
Nissan saat ini tengah berjuang memulihkan diri dari penundaaan produksi, di samping melambatnya pasar berkembang dan tak begitu diuntungkan oleh depresiasi yen.
"Ada suasana krisis di perusaahan itu dan Ghosn mulai mengatasi masalah itu," kata Tsuyoshi Mochimaru, analis otomotif Longine. "Segalanya akan meningkat, namun butuh waktu."
Pendapatan bersih pada triwulan empat ini 33 persen lebih tinggi dibandingkan perkiraan para analis, sedangkan laba operasional mencapai 78,7 miliar yen atau 29 persen di bawah perkiraan rata-rata, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014
Copyright © ANTARA 2014