Jakarta (ANTARA News) - Salah satu produk terbaru Yamaha, YZF-R1 identik dengan MotoGP walaupun tidak ikut mengaspal di lintasan balap motor itu.

Siaran pers Yamaha Indonesia yang diterima ANTARA News menyebutkan R1 terbaru merupakan motor supersport paling mutakhir yang pernah dibuat Yamaha.

R1 dibekali terknologi crossplane crankshaft yang merupakan poros engkol dengan desain saling silang atau memiliki durasi pengapian 90 derajat.

Hal ini berbeda dengan biasanya, yaitu mesin 4 silinder menerapkan pola pengapian 180 derajat sehingga pembakaran dapat terjadi dengan pola merata dan durasi yang saling bergantian, mulai silinder pertama sampai yang keempat.

Desain ini mampu meredam getaran yang dihasilkan mesin 998 cc-in-line 4-silinder yang dimiliki R1.

R1 pertama kali diluncurkan pada 1998 dan keluaran tahun 2014 yang dipasarkan di Indonesia, dibangun dengan fitur utaman sistem tujuh tingkat TCS (Traction Control System) yang mampu mengatur  sistem Fuel Injection dan waktu pembakaran, sehingga gejala spin di roda belakang dapat dicegah dan pengendalian dapat lebih optimal.

Untuk urusan desain, garis bodi R1 yang aerodinamis dengan rangka deltabox alumunium, terinspirasi dari MotoGP sehingga membuat pengendalian mantap, gesit, ringan dan stabil yang juga dilengkapi Suspensi YHSJ (Yamaha Hydraulic Systems Japan).

Pada bagian depan R1 memiliki Front Cowl yaitu berupa lubang udara untuk menyuplai udara yang mendukung tingkat aerodinamis yang baik. Double headlamp dengan projector membuat penyinaran yang fokus dan luas, serta senja LED yang memperkuat aura sporty & kencang.

Desain lampu belakangnya meruncing dan berada di tengah-tengah knalpot yang memperkuat identitas motor sporty.

Sistem pembuangan gas model double knalpot mewakili genetika supersport dengan tenaga besar. Terletak di bagian atas dengan pelindung membuat tampilan belakang gagah.

Speedometer R1 tampil sporty dengan kombinasi instrumen digital dan analog serta multifungsi karena hadir indikator pendukung yang lengkap yakni TCS, D-Mode, dan Shift Light.
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013