"Mobilnya masih dirancang di sebuah bengkel di Jakarta, insya-Allah akan jadi pada pekan depan, lalu kami akan merakitnya," kata Manajer Umum Tim Sapu Angin 2013, Arif Aulia Rahman, di kampus setempat, Rabu.
Didampingi dosen pembimbing Ir Witantyo MEng.Sc, ia menjelaskan lomba yang diadakan oleh SAE (Society of Automotive Engineers) itu merupakan lomba yang memiliki konsep berbeda dengan SEM (Shell Eco Marathon).
"Kalau SEM itu lomba irit-iritan (hemat) bahan bakar, sedangkan SFJ justru lomba merancang kecepatan yang dimulai dari membuat mobil hingga merumuskan konsep pemasaran mobil jenis formula yang memiliki efisiensi tinggi itu," katanya.
Selain itu, partisipasi ITS dalam SEM tingkat Asia sudah empat kali (2010, 2011, 2012, 1013), tapi untuk SFJ masih pertama kalinya.
"Kalau UGM sudah tiga kali ikuti ajang itu, sedangkan ITB sudah dua kali, tapi mobilnya belum sampai race," katanya.
Meski baru pertama kali mengikuti, ia menyatakan tim ITS menargetkan Sapu Angin Speed bisa race.
Oleh karena itu, tim "Sapu Angin Speed" (SAS) mempersiapkan mobil secara serius, misalnya menggunakan karbon fiber yang biasa digunakan untuk body pesawat terbang, kemudian bobot 225 kilogram dengan daya 100 HP.
(E011)
Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013