Wakil presiden eksekutif Toyota Daihatsu Engineering & Manufacturing Asia Pasifik, Pras Ganesh mengatakan bahwa para insinyur sedang menyesuaikan desain pikap listrik dengan kondisi lokal di Thailand.
Mereka juga membangun lokasi penelitian dan pengembangan kendaraan listrik di Thailand, yang menjadi salah satu dari lima pusat penelitian dan pengembangan Toyota secara global.
Di sisi lain, Toyota belum mengumumkan nama untuk pikap listrik tersebut. Ada kemungkinan mobil itu memakai nama populer Toyota Hilux yang sudah dikenal masyarakat.
Baca juga: Toyota FT-3e bisa digunakan "off-road" dan akan masuk Indonesia
Toyota perlu mempercepat pengenalan pikap listrik karena pabrikan China berencana meningkatkan investasi di Thailand, bahkan ingin memperluas produksinya untuk pasar ekspor.
Persaingan pabrikan Jepang dan China di Thailand meningkat setelah penjualan SUV listrik Toyota bz4X yang dimulai tahun lalu, kalah dari BYD dan Great Wall Motor asal China.
Namun secara umum, Toyota unggul di semua segmen kendaraan di Thailand dengan menguasai 34 persen penjualan kendaraan baru. Untuk segmen pikap, Toyota juga menguasai dengan pangsa pasar 39 persen, menurut perusahaan riset MarkLines.
Ganesh mengatakan, beberapa pikap berpenggerak listrik itu akan diuji coba di sekitar Pantai Pattaya pada awal tahun depan. Beberapa pikap itu juga akan diuji sebagai armada angkutan umum.
“Pertama-tama kami akan mulai mempertimbangkan angkutan umum,” kata Ganesh kepada Reuters, seraya menambahkan bahwa Toyota mempertimbangkan uji coba layanan logistik untuk pikap EV terbaru itu.
Baca juga: Toyota catat rekor produksi dan penjualan pada periode April-September
Baca juga: Toyota debut teknologi baterai solid-state dan bipolar pada 2027-2028
Baca juga: Saingi Cina dan Korea, tahun depan Toyota siapkan fitur canggih
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023