Jakarta (ANTARA News) - PT Proton Edar Indonesia tidak akan mengambil keputusan terburu-buru untuk menaikkan harga produknya terkait pelemahan rupiah yang terjadi akhir-akhir ini.

"Kita lihat dulu pasar lokal landscape-nya seperti apa. Itu (pelemahan rupiah) hanya satu faktor, bukan faktor utama yang harus kita tekankan," kata Manajer Umum Pemasaran PT Proton Edar Indonesia Mohd Asri Bin Khayan usai peluncuran Proton Preve di Jakarta, Kamis.

Menurut Asri, pelemahan rupiah hanya bersifat sementara, jadi ada kemungkinan hal tersebut berubah sewaktu-waktu.

"Rupiah ini kan fluktuatif ada naik turunnya, kita tak boleh menganggap sebagai kebijakan, hanya sebagai strategi pasar saja," katanya.

Hingga akhir tahun 2013, Proton menargetkan menjual 2.500 unit dibanding tahun 2012 yang hanya menjual 2.420 unit dengan penjualan terbesar disumbang Proton Iswara sebesar 65 persen atau 1.600 unit.

Seiring meningkatnya target penjualan, pangsa pasar juga akan ditingkatkan menjadi 0,3 persen hingga akhir 2013 dari 0,2 persen tahun 2012.

Terkait rencana kenaikkan BBM, Asri mengaku pihaknya mengatakan fokus pada efisiensi mobil ketimbang menaikkan harga.

"Mesti ada strategi efisiensi bahan bakar, seperti pengurangan berat mobil dan aerodinamis lebih didesain secara baik agar efisien," katanya.

Terkait kebijakan mobil murah ramah lingkungan atau "Low Cost and Green Car", Asri mengatakan Proton sedang menggodok dan mempelajari peraturan pemerintah tersebut.

"Kita sedang mempelajari riset dan perkembangannya dan kita juga berencana untuk mobil ramah lingkungan. Namun, kita belum tahu kapan akan dirilis, cepat lambatnya, kita tentukan nanti setelah tes validasi," katanya.
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013