Jakarta (ANTARA) - Ketua Toyota Motor Corp., Akio Toyoda, meminta maaf atas pengujian kendaraan yang tidak tepat oleh anak perusahaannya, Daihatsu Motor Co., yang telah mempengaruhi model yang dijual di Asia Tenggara dan pasar lainnya.

Baca juga: Daihatsu akui manipulasi 88.000 data uji tabrak samping untuk Toyota

"Ini adalah praktik yang seharusnya tidak pernah terjadi," kata Toyoda dalam konferensi pers di Bangkok, seperti disiarkan Kyodo, Senin (8/5).

"Kelompok (Toyota) secara keseluruhan akan melakukan yang terbaik untuk mendapatkan kembali kepercayaan," katanya seraya berjanji akan memimpin upaya untuk mengatasi masalah ini.

Daihatsu mengatakan bulan lalu bahwa papan pintu depan dari empat model untuk pasar luar negeri, termasuk Yaris yang diproduksi untuk Toyota, "dimodifikasi dengan tidak pantas" dalam pengujian tabrakan samping.

Sekitar 88.000 unit lulus uji dengan modifikasi seperti itu, banyak di antaranya dijual di Thailand dan Malaysia, kata Daihatsu.

Manipulasi pengujian tabrakan Daihatsu, yang ditemukan setelah laporan dari pelapor, terjadi setelah divisi truk Toyota, Hino Motors Ltd., tahun lalu mengakui pemalsuan data mesin, dan Toyota Industries Corp. mengungkapkan pada bulan Maret pengujian yang tidak benar dari mesin forkliftnya.

Keempat model buatan Daihatsu yang dimaksud adalah Toyota Yaris ATIV, Toyota Agya, Axia yang diproduksi untuk Perodua Malaysia, dan satu model yang tidak disebutkan namanya yang masih dalam pengembangan.

Menurut Daihatsu, sekitar 76.000 unit Yaris yang terkena dampak telah terjual di Thailand dan Timur Tengah, di antara pasar lainnya.

Toyota mengatakan dari keempat model tersebut pihaknya telah mengonfirmasi keselamatan dan kualitas Yaris dan dapat menjamin kepada pelanggan bahwa mobil tersebut aman untuk dikendarai.

Toyota Agya dijadwalkan akan dijual di Ekuador.



Baca juga: Manipulasi Daihatsu tidak pengaruhi penjualan Toyota di Indonesia

Baca juga: Penjualan mobil baru Jepang turun 5,6 persen di tahun 2022

Baca juga: Toyota Calya lebih segar dengan wajah baru
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023