Pemilik mobil klasik 1947 itu, Hartawan Setjodiningrat atau sering disapa Hauwke, menceritakan Panglima Besar Jenderal Soedirman telah menggunakannya sebelum dipakai Proklamator RI, Ir Soekarno.
"Dipakai Jenderal Soedirman pada 1947, lalu 1948 dibawa ke Jakarta dan langsung dipakai Pak Soekarno," kata Hauwke kepada ANTARA News.
Hauwke melanjutkan mobil yang sempat menjadi inventaris negara itu keluar dari garasi mobil dinas kepresidenan di Bogor pada 1987.
Ketika itu, Hauwke sebagai Ketua Pengurus Daerah Jakarta dari organisasi Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) mengambil alih kepemilikan mobil bersejarah itu untuk dilestarikan.
"Mobil ini juga dipakai Soekarno-Hatta ketika mengikuti Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955," kata Hauwke.
Dewan Penasehat PPMKI itu mengatakan mobil Chrysler Windsor Limo itu masih dalam kondisi bagus ketika diterima, hanya jarang digunakan.
"Bukan diperbaiki, tapi saya mengganti bagian-bagian karet di mobil seperti engine mounting, pintu, suspensi, dan ban," kata pemilik Hauwke Auto Gallery itu.
Bahkan, lanjut Hauwke, jarak yang telah ditempuh mobil berkapasitas tujuh penumpang itu masih di bawah 10 ribu kilometer.
Hauwke menambahkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sempat menikmati duduk di kursi belakang mobil bersejarah itu sebelum dilantik sebagai gubernur.
(I026)
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012