Kegiatan yang diikuti oleh 80 bengkel UMKM dengan lebih dari 200 montir dari berbagai daerah ini, dimaksudkan untuk menumbuhkembangkan ekosistem bengkel dan para montir serta para produsen otomotif yang menyediakan suku cadang dan berbagai aksesoris kebutuhan otomotif.
Tidak hanya itu saja, kegiatan tahunan ini juga diyakini dapat menggairahkan kembali perdagangan jasa bengkel dan komponen otomotif pendukungnya yang sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19.
Baca juga: Produk "aftermarket" otomotif Indonesia siap pameran di Jepang
"Persatuan Bengkel Otomotif Indonesia (PBOIN) memproyeksikan dalam kondisi ekonomi normal, nilai perdagangan jasa bengkel dan komponen otomotif Indonesia bisa mencapai Rp325,51 triliun," kata Bambang Soesatyo yang kerap disapa Bamsoet dalam keterangan resminya pada Jumat.
Dia melanjutkan bahwasanya pada saat kondisi pandemi COVID-19, potensi pendapatan yang diperkirakan hilang mencapai Rp130,04 triliun. Khusus untuk sektor bengkel otomotif UMKM, mekanik lepas dan penjualan suku cadang, potensi pendapatan yang hilang mencapai Rp62,5 triliun.
Hingga saat ini, pengusaha bengkel otomotif tercatat lebih dari 400.000 dengan 95 persennya adalah UMKM. Dia menyebut, dengan angka yang dipaparkan itu perputaran uang dalam perdagangan jasa bengkel dan komponen otomotif akan sangat berpotensi menumbuhkan perekonomian Indonesia.
Dengan begitu, dia mencontohkan bahwa kebutuhan biaya perawatan untuk mobil penumpang dan angkutan mencapai Rp5 juta pertahunnya atau sekitar Rp420 ribu perbulan.
Sementara untuk potensi transaksi jasa dan suku cadang diprediksi mencapai Rp104,25 triliun. Sedangkan untuk sepeda motor, rata-rata biaya perawatan rutin Rp1 juta per tahun, transaksi jasa dan toko suku cadang mencapai Rp112,77 triliun.
"Dengan angka tersebut, semakin menunjukkan bahwa keberadaan bengkel bersama para montirnya merupakan bagian dari kekuatan ekonomi nasional," jelas Bamsoet.
Kegiatan ini juga diyakini oleh Bamsoet dapat menumbuhkan kerjasama antar sesama profesi maupun dengan para produsen otomotif dari mulai penyedia suku cadang hingga aksesoris dan lain sebagainya.
Terselenggaranya kegiatan tahunan ini berkat dukungan dari IMI Bali, Kebon Vintage Cars Bali, Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia Bali (PPMKI Bali), dan Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas Bali (Gerak BS Bali).
Kegiatan ini juga dimeriahkan oleh Westside Spinn3RZ, PalanXosonk, Crazy Horse, Matanai, Made Bawa (Lolot) Akustik, Hydra Band, Doeplikoes, Jegeg Bulan, Devildice (JRX).
Baca juga: Gaikindo sajikan konsep baru dalam pameran otomotif melalui GJAW 2023
Baca juga: IEEFA: pengembangan EV Indonesia belum sesuai bisnis produsen otomotif
Baca juga: Kenali penggunaan "perban" pada knalpot motor
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023