Jakarta (ANTARA) - KIA kembali harus rela mengeluarkan instruksi penarikan kembali (recall) terhadap Niro Hybrid 2017-2018, karena risiko kebakaran terkait Power Relay Assembly (PRA) yang seharusnya sudah diperbaiki melalui kampanye penarikan pada 2018 lalu.

Meski telah diperiksa terkait masalah tersebut, sejumlah pemilik kendaraan masih banyak yang mengeluhkan bahwa PRA tidak berfungsi dengan baik sehingga sangat mengkhawatirkan.

CarsCoops pada Kamis melaporkan bahwa dalam kasus ini KIA harus menarik sekitar 27.030 Niro Hybrid yang dibuat antara 1 November 2016 hingga 11 September 2017. Kasus ini diakibatkan karena adanya rakitan relai daya kontak dan relai utamanya tidak terhubung satu sama lain. Sehingga dapat meningkatkan hambatan listrik dan menghasilkan panas.

Baca juga: Kia ungkap Niro PHEV dan EV 2022 di pasar Swedia

Jika panas yang dihasilkan cukup banyak, hal itu dapat merusak jok belakang dan berpotensi menyebabkan kebakaran. Itu membuat KIA memulai penarikan pada tahun 2018 di mana teknisi ditugaskan untuk mencari kerusakan akibat panas pada kendaraan yang terkena dampak.

Jika ada bekas bakar yang ditemukan, seluruh rakitan relai daya harus diganti. Jika tidak ditemukan kerusakan termal, maka hanya relai utama yang harus diganti. Maju cepat ke bulan Juni tahun ini, dua pemilik datang ke diler mereka mengeluhkan bau terbakar di kendaraan mereka.

Untuk mengatasi masalah tersebut, KIA akan mulai menghubungi pemilik pada 9 Januari 2023, dan akan meminta mereka mengembalikan kendaraannya ke diler. 

Sekali lagi, unit relai daya akan diperiksa apakah ada tanda-tanda kerusakan. Jika tidak ditemukan luka bakar, relai utama akan diganti. Jika ditemukan kerusakan, seluruh unit akan diganti.

Baca juga: Kia umumkan harga Niro PHEV 2023

Baca juga: Kia bawa jajaran EV di GIIAS, ada Sorento hingga Niro

Baca juga: Kia akan bangun pabrik kendaraan yang dibuat khusus di Korea Selatan
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022