Jakarta (ANTARA) - Perusahaan otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motors, mengumumkan akan membangun pabrik kendaraan listrik (EV) dan juga baterai dengan nilai investasi sebesar 5,5 miliar dolar AS di Georgia, Amerika Serikat.

Hyundai berencana untuk memulai produksi komersial pada paruh pertama tahun 2025 dengan kapasitas tahunan 300.000 unit.

Melansir Reuters, Sabtu, pembangunan pabrik itu telah memakan setengah nilai komitmen investasi yang sebelumnya disampaikan Hyundai di Amerika Serikat untuk menumbuhkan industri kendaraan listrik yaitu sebesar 10 miliar dolar AS.

Baca juga: Hyundai, Kia tarik lebih 280.000 mobil di AS karena risiko kebakaran

Komitmen investasi setara Rp154,7 triliun itu direncanakan bisa tercapai hingga 2025.

Rencana pembangunan pabrik tersebut menariknya berlangsung di tengah posisi kontra Korea Selatan serta Uni Eropa terhadap Amerika Serikat atas kebijakan teranyar mengenai pajak kendaraan listrik di Negeri Paman Sam.

Undang-undang Pengurangan Inflasi yang diresmikan pada Agustus 2022, mengharuskan kendaraan listrik yang dirakit di Amerika Utara memenuhi syarat untuk kredit pajak di Amerika Serikat.

Namun, regulasi itu mengecualikan Hyundai dan afiliasinya Kia Corp dari subsidi kendaraan listrik karena mereka belum membuat kendaraan di Amerika Serikat sama seperti produsen mobil besar Eropa lainnya.

Baca juga: Korea Selatan khawatir soal UU baru soal insentif pajak EV di AS

Padahal regulasi tersebut memberikan keringanan hingga 70 persen terkait kredit pajak dengan potongan hingga 7.500 dolar AS.

Di tengah kondisi tersebut, Presiden AS Joe Biden menyatakan membuka kesediaan berdiskusi dengan Korea Selatan memecahkan persoalan tersebut.

Amerika Serikat memang tengah gencar meningkatkan produksi kendaraan listrik dan memuji para perusahaan asing yang menanamkan investasi dan membangun pabrik di negaranya.

Misalnya seperti saat Joe Biden mengumumkan kehadiran pabrik baterai kendaraan listrik yang dibangun oleh Honda dan LG Energy dengan nilai 4,4 miliar dolar AS di Ohio.

Imbas dari hadirnya regulasi anyar tersebut. hanya ada 20 kendaraan listrik yang memenuhi syarat subsidi pajak di antaranya dari Ford dan BMW.

Baca juga: Ekspor mobil Korsel naik 34,7 persen

Baca juga: Penjualan kendaraan listrik Hyundai dan Kia di AS turun pada September

Baca juga: Hyundai dan Kia digugat gegara cacat kendaraan viral di medsos
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022