Jakarta (ANTARA) - Penjualan kendaraan listrik Hyundai Motor Co. dan Kia Corp. di Amerika Serikat turun pada September dari bulan sebelumnya, di tengah kekhawatiran atas dampak potensial dari undang-undang baru AS yang merugikan pembuat kendaraan listrik yang tidak memproduksi "kendaraan hijau" di Amerika.

Sebanyak 1.306 unit IONIQ 5 EV terjual pada bulan lalu, turun 14 persen dari 1.517 unit yang terjual pada Agustus, Menurut Hyundai Motor America, seperti disiarkan Yonhap, Selasa (4/10).

Baca juga: Konsep trailer hidrogen Hyundai raih penghargaan Red Dot Design

Sementara Kia menjual 1.440 unit model EV6, menyusut 22 persen dari penjualan 1.840 kendaraan pada Agustus. Penjualan Juli IONIQ 5 dan EV6 masing-masing mencapai 1.984 dan 1.716 unit.

Penurunan penjualan bulanan terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran atas Undang-Undang Pengurangan Inflasi AS (IRA), yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden pada bulan Agustus, yang memberikan kredit pajak hingga 7.500 dollar AS kepada pembeli kendaraan listrik yang hanya dirakit di Amerika Utara.

Undang-undang baru tersebut memicu kekhawatiran bahwa hal itu dapat memberikan pukulan berat bagi Hyundai Motor dan Kia, dua pembuat mobil utama Korea Selatan yang telah meningkatkan ekspansi mereka di pasar AS.

Baik Hyundai dan Kia membuat kendaraan listrik di pabrik domestik untuk diekspor ke AS. Hyundai Motor sedang membangun pabrik kendaraan listrik di Georgia, tetapi produksi di sana baru akan dimulai pada tahun 2025.

Baca juga: Hyundai BSD City dilengkapi bengkel bodi dan cat

Baca juga: BRI mulai implementasikan kendaraan listrik, green building, dan EBT

Baca juga: Hyundai BSD City resmi dibuka dengan nilai investasi Rp83 miliar
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022