"Sudah lebih dari 4.000 SPK. Tipe terbanyak, yang tertinggi adalah tipe Prime single tone. Sementara tertinggi kedua adalah Prime two tone," ungkap Makmur dalam jumpa media di Batu, Malang, Rabu (31/8) malam.
Makmur mengatakan, kehadiran captain seat di baris kedua mobil penumpang tersebut memberikan kontribusi ketertarikan konsumen dan penjualan sebesar 85 persen.
Baca juga: Stargazer dominasi penjualan Hyundai di GIIAS 2022
"Mereka sangat butuh jok baris 2 dan 3 yang nyaman di segmen LMPV. Segmen ini pun butuh naik kelas untuk penumpang mendapatkan kenyamanan," ujar dia.
Meski memiliki angka penjualan awal yang menjanjikan, ternyata segmen LMPV atau mobil keluarga baru di Indonesia mengalami penurunan, jika dibandingkan dengan segmen SUV dan MPV yang masih mendominasi pasar mobil Tanah Air.
"Segmen di Indonesia yang paling besar adalah SUV dan MPV. Kami di segmen SUV dan MPV ini juga cukup banyak dan sudah mengisi segmen lain juga. Sehingga, kita berusaha fullfil di segmen LMPV," kata Makmur.
"Walaupun ada penurunan dan pergeseran ke SUV, ini (LMPV) juga memberikan kontribusi yang besar," ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Makmur mengatakan Stargazer pun diharapkan mampu menjadi andalan pabrikan secara domestik atau di Indonesia, mengingat mobil ini diproduksi dan rakit di pabrik Hyundai yang terletak di Deltamas, Cikarang, Jawa Barat.
Selain itu, ia juga berharap kendaraan-kendaraan yang dibuat di Indonesia juga bisa merambah pasar ekspor.
"Untuk ekspor ke negara mana saja, kita belum bisa buka karena ada agreement dengan negara tersebut untuk launching dan mereka memiliki strategi komunikasinya sendiri-sendiri. Jadi, kita tidak bisa cerita lebih banyak dulu," kata Makmur.
Terkait kemungkinan keterlambatan produksi di pabrikan karena kelangkaan chip semikonduktor hinga pandemi, Makmur mengatakan, "Untuk Stargazer dan Creta, so far belum ada masalah karena kami sudah antisipasi dan manage."
Sementara itu, Hyundai Stargazer tersedia di Indonesia mulai harga Rp243.300.000 hingga Rp307.100.000.
Baca juga: Kata Hyundai soal isu kenaikan harga BBM
Baca juga: Hyundai "recall" 247 unit Elantra 2022 karena masalah pada emblem
Baca juga: Hyundai, Kia tarik lebih 280.000 mobil di AS karena risiko kebakaran
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022