Jakarta (ANTARA) - PT Terang Dunia Internusa melalui merek United E-Motor menargetkan produksi motor listrik mencapai 500.000 unit setiap tahun untuk membantu pemerintah dalam mengejar target percepatan kendaraan bermotor listrik di Indonesia.

“Kami sudah menargetkan dengan kapasitas yang kami punya, tidak hanya pabrik di Citeureup, Bogor, kami sudah mempersiapkan di Curug, Tangerang, dengan kapasitas sampai dengan 500 ribu unit setiap tahunnya,” kata Head of Division United E-Motor Awan Setiawan di Kawasan Industri Branta Mulia, Citeureup, Bogor, Kamis.

Dalam keterangan terpisah, Direktur PT Terang Dunia Internusa Andrew Mulyadi memperkirakan target produksi tersebut kemungkinan sudah bisa tercapai pada Juni atau Juli tahun depan.

Sekjen Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto menyebutkan pemerintah menargetkan produksi motor listrik sebanyak 2,1 juta unit pada 2025 serta kendaraan listrik (motor dan mobil) sebanyak 15 juta pada 2030. Mengingat hal tersebut, Djoko mengingatkan pentingnya pihak terkait untuk mempercepat dan memperbanyak produksi motor listrik Indonesia.

Baca juga: Tanggapan IMG terkait Alva One yang mirip Arena VT3 asal Spanyol

Selain mendukung target produksi, Awan menambahkan bahwa United E-Motor juga berupaya membantu pemerintah dalam pemenuhan target penurunan emisi karbon sebesar 50 persen di tahun 2030 dan Net Zero Emission di tahun 2060.

“Kendaraan bermotor roda dua (mesin bensin) di Indonesia sudah mencapai 120 juta unit. Ini yang mengakibatkan Indonesia menjadi salah satu negara paling polusi di Asia Tenggara,” kata Awan terkait masalah polusi di Indonesia.

Awan menegaskan bahwa produksi motor listrik United E-Motor telah siap, baik dalam segi kesiapan infrastruktur, sumber daya manusia, maupun model bisnis.

Menurut Awan, perusahaan telah menyiapkan sejumlah produk yang disesuaikan dengan segmentasi pasar, mulai dari kelas menengah-bawah (middle-low), menengah (medium), atas (high), hingga premium. Pada Kamis, United E-Motor memamerkan berbagai tipe motor listrik buatannya yang rencananya akan diluncurkan seperti B1200, TX1800, dan TX3000.

“Yang sudah meluncur (tipe) T1800, ini mendapatkan respon yang baik dari pemerintah maupun dari konsumen dengan tampilan yang futuristik, fitur-fitur yang bagus, dan lebih baik,” kata Awan.

Ia mengatakan pihaknya juga mempersiapkan stasiun pengisian daya (charging station) mengingat hal tersebut menjadi salah satu kunci dalam percepatan kendaraan listrik. Awan menyebutkan pihaknya telah mempersiapkan atas dukungan dari beberapa vendor, seperti vendor baterai.

“United E-Motor sudah siap menghadapi percepatan dan kebutuhan dari pemerintah dan masyarakat. Dan kami harapkan kami bisa berjalan selaras dengan target dan program pemerintah,” katanya.

Sebagai produsen dengan pengalaman puluhan tahun berkecimpung di sepeda konvensional, Andrew mengatakan United E-Motor memiliki potensi yang besar dalam mendorong laju pengembangan motor listrik dalam negeri.

Andrew menegaskan pihaknya optimis dan tidak takut bersaing dengan para pemain lama, termasuk motor listrik dari luar negeri. Ia yakin suatu saat konsumen mengedepankan kualitas, seperti yang ditawarkan United E-Motor, bukan saja masalah harga.

“Kami optimis dengan E-Motor kami ini. Memang kalau sepintas dilihat harganya seolah-olah agak tinggi. Untuk jangka panjang, itu jauh lebih murah dengan produksi yang lain,” katanya.

Baca juga: United klaim E-Motor sudah penuhi TKDN 40 persen

Baca juga: Kota Deltamas pakai motor listrik untuk aktivitas operasional

Baca juga: Segway luncurkan empat skuter listrik pintar di GIIAS 2022
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022