Jakarta (ANTARA) - Perusahaan baterai bersama Toyota Motor Corp dan Panasonic Corp akan membeli lithium dari proyek penambangan Rhyolite Ridge ioneer Ltd dan menggunakan logam tersebut untuk membuat baterai kendaraan listrik di Amerika Serikat.

Dikutip Reuters, Senin, kesepakatan pasokan yang mengikat itu diumumkan pada Minggu (31/7).

Berdasarkan ketentuan kesepakatan, ioneer akan memasok 4.000 ton lithium karbonat setiap tahun selama lima tahun ke Prime Planet Energy & Solutions (PPES), yang dibentuk oleh Toyota dan Panasonic pada 2020.

Pasokan dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2025, garis waktu yang sebagian bergantung pada ioneer yang memperoleh pembiayaan dan perijinan.

Kesepakatan tersebut mencakup komitmen dari PPES bahwa lithium ioneer akan digunakan untuk membuat suku cadang baterai kendaraan listrik di Amerika Serikat untuk pasar negara itu.

PPES, yang berbasis di Jepang, dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk membangun pabrik baterai di Carolina Utara bagian barat.

"Seluruh tujuan dari perjanjian ini adalah agar lithium ini digunakan di Amerika Serikat," kata Ketua Eksekutif ioneer James Calaway kepada Reuters.

Presiden PPES Hiroaki Koda mengatakan kesempatan yang dimiliki dengan ioneer memberikan langkah pertama bagi pihaknya untuk mengamankan pasokan lithium AS. Dia pun mengaku percaya pada teknologi yang dimiliki ioneer.

Jumlah lithium yang akan dipasok ioneer ke PPES cukup untuk membuat sekitar sekitar 150.000 baterai kendaraan listrik per tahun, meskipun angka itu akan bervariasi tergantung pada desain dan faktor lainnya.

Ioneer yang berbasis di Australia bertujuan untuk memproduksi sekitar 21.000 ton lithium di Nevada setiap tahun mulai 2025. Perusahaan itu menandatangani kesepakatan pasokan dengan Ford Motor pada pertengahan Juli dan tahun lalu dengan Ecopro Korea Selatan.

Baca juga: Panasonic bangun pabrik baterai EV di Kansas

Baca juga: Produksi baterai Tesla, Panasonic siapkan pabrik baterai besar di AS

Baca juga: Panasonic akan investasi 700 juta dollar AS produksi baterai Tesla
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022