Jakarta (ANTARA) - Hyundai Motor Group mengatakan telah menandatangani pakta awal dengan Rolls-Royce untuk bersama-sama mengembangkan mobilitas udara canggih (AAM) di pameran udara internasional Inggris.

Kemitraan tersebut bertujuan untuk membawa propulsi semua-listrik dan teknologi sel bahan bakar hidrogen ke pasar AAM, kata Hyundai dalam sebuah pernyataan, dikutip Yonhap, Rabu.

Hyundai mengharapkan kombinasi teknologi sel bahan bakar hidrogen dan keahlian penerbangan dan sertifikasi Rolls-Royce untuk mempercepat pengembangan sistem propulsi sel bahan bakar hidrogen.

"Hyundai telah berhasil mengirimkan sistem sel bahan bakar hidrogen ke pasar otomotif global dan sekarang sedang menjajaki kelayakan teknologi propulsi listrik dan hidrogen untuk integrasi kedirgantaraan," kata Shin Jai-won, presiden yang bertanggung jawab atas bisnis AAM di Hyundai.

Baca juga: Hyundai pastikan Stargazer pakai teknologi Bluelink seperti Creta

"Kami percaya ini akan menjadi teknologi kunci untuk mendukung tujuan industri penerbangan global untuk menerbangkan nol karbon pada tahun 2050," tambah dia.

Manfaat menggunakan sistem propulsi sel bahan bakar hidrogen di pesawat adalah bahwa itu adalah sumber daya on-board tanpa emisi, senyap dan andal, kata pernyataan itu.

Pada hari yang sama, Hyundai Motor Group menandatangani MOU dengan perusahaan Prancis Safran Electronics and Defense untuk bersama-sama mengembangkan sistem propulsi yang akan dipasang di AAM grup.

Ketua Hyundai Motor Group Euisun Chung juga bertemu dengan para eksekutif dari perusahaan penerbangan, seperti Boeing, membahas cara-cara untuk mempromosikan bisnis AAM dan kemungkinan kerjasama, kata Hyundai.

Sehari sebelumnya, Hyundai Motor Co. memamerkan teknologi mobilitas udara perkotaan (UAM) di Farnborough Airshow melalui unit UAM AS yang sepenuhnya dimiliki, Supernal.

Supernal meluncurkan konsep pesawat lepas landas dan pendaratan vertikal listrik (eVTOL) masa depan, desain, dan teknologinya di pameran udara, yang berlangsung hingga Jumat.

Supernal bertujuan untuk mengkomersialkan pesawat eVOTL pada tahun 2028, sambil berkolaborasi dengan lebih dari 50 perusahaan, termasuk afiliasi dari Hyundai Motor Group, untuk membantu meringankan peraturan terkait dan membangun infrastruktur untuk UAM.

Baca juga: Hyundai IONIQ 5 N performa tinggi akan meluncur pada 2023

Baca juga: Hyundai City Store Aeon Tanjung Barat dibuka, bisa pesan Stargazer

Baca juga: Terungkap, ini tampilan penuh dan harga resmi Hyundai Stargazer
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022