Jakarta (ANTARA) - Startup baterai pengisian cepat Inggris Nyobolt telah mengumpulkan 50 juta pound (Rp885 miliar) dalam pendanaan Seri B untuk membangun pabrik manufaktur Inggris pada tahun 2023 guna memproduksi jutaan sel baterai.

Putaran pendanaan dipimpin oleh H.C. Starck Tungsten Powders, sebuah unit perusahaan pertambangan Vietnam Masan High-Tech Materials, salah satu pemasok tungsten terbesar di dunia, seperti dikutip dari Reuters pada Minggu.

Baca juga: VW sebut tantangan terbesar transisi EV adalah produksi baterai

Melalui kemitraan strategis, H.C. Starck akan membantu Nyobolt meningkatkan produksi dan program daur ulang baterainya.

Nyobolt telah mengembangkan anoda baterai menggunakan niobium dan tungsten yang dapat memungkinkan kendaraan listrik (EV) untuk mengisi daya dalam hitungan menit.

Niobium dan tungsten keduanya logam stabil yang sering digunakan untuk memperkuat baja atau membuat paduan baja.

Nyobolt yang berbasis di Cambridge saat ini berfokus pada kendaraan listrik balap berperforma tinggi, tetapi para eksekutif mengatakan baterainya dapat siap digunakan dalam model kendaraan listrik pasar massal akhir dekade ini.

Dalam perlombaan untuk menjadi listrik, pembuat mobil telah berfokus pada jangkauan untuk meredakan kecemasan konsumen atas infrastruktur pengisian daya, tetapi startup baterai sudah bekerja pada baterai masa depan yang lebih kecil, tahan lama, dan lebih murah, yang juga mengisi daya lebih cepat.

Baca juga: Volkswagen investasikan 20 miliar dolar AS untuk perusahaan baterai

Baca juga: Mahindra terbuka untuk investasi produksi sel baterai EV

Baca juga: Stasiun penukaran baterai mobil listrik beroperasi di Tibet, China
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022