Jakarta (ANTARA) - Unit Toyota Motor Woven Planet telah mengikuti Tesla Inc dalam mencoba memajukan teknologi otonom tanpa sensor mahal seperti lidar.

Dikutip Reuters, Kamis, Woven Planet mengatakan bahwa mereka dapat menggunakan kamera murah untuk mengumpulkan data dan secara efektif melatih sistem otonomnya, sebuah "terobosan" yang diharapkan akan membantu menurunkan biaya dan meningkatkan teknologi.

Mengumpulkan data mengemudi yang beragam menggunakan armada besar mobil sangat penting untuk mengembangkan sistem mobil otonom yang kuat, tetapi mahal dan tidak terukur untuk menguji kendaraan otonom dengan sensor mahal, katanya.

Baca juga: Toyota Gazoo kenalkan GR Corolla bermesin turbo tiga silinder

Tesla telah bertaruh pada kamera untuk mengumpulkan data dari lebih dari 1 juta kendaraan di jalan untuk mengembangkan teknologi mengemudi otomatisnya, sementara Waymo dari Alphabet dan perusahaan mobil swakemudi lainnya menambahkan sensor mahal seperti lidar ke sejumlah kecil kendaraan.

“Kami membutuhkan banyak data. Dan tidak cukup hanya memiliki sejumlah kecil data yang dapat dikumpulkan dari armada kecil kendaraan otonom yang sangat mahal,” kata Wakil Presiden Teknik di Woven Planet Michael Benisch dalam sebuah wawancara dengan Reuters.

"Sebaliknya, kami mencoba menunjukkan bahwa kami dapat membuka keunggulan yang dimiliki Toyota dan produsen mobil besar, yaitu akses ke kumpulan data yang sangat besar, tetapi dengan fidelitas yang jauh lebih rendah," tambah Benisch.

Woven Planet menggunakan kamera yang 90 persen lebih murah daripada sensor yang digunakan sebelumnya dan dapat dengan mudah dipasang di armada mobil penumpang.

Dikatakan bahwa menggunakan sebagian besar data yang berasal dari kamera berbiaya rendah meningkatkan kinerja sistemnya ke tingkat yang serupa dengan ketika sistem dilatih secara eksklusif pada data sensor berbiaya tinggi.

Dia mengatakan, bagaimanapun, Toyota masih akan menggunakan beberapa sensor seperti lidar dan radar untuk robotaxis dan kendaraan otonom lainnya untuk digunakan di jalan, karena saat ini tampaknya menjadi pendekatan terbaik dan teraman untuk mengembangkan robotaxis.

Tetapi dalam beberapa tahun, sangat mungkin bahwa teknologi jenis kamera dapat mengejar dan menyalip beberapa sensor yang lebih canggih.

"Pertanyaannya mungkin lebih tentang kapan dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat keamanan dan keandalan. Saya yakin kita belum mengetahuinya," ucap dia.

CEO Tesla Elon Musk mengatakan dapat mencapai otonomi penuh dengan kamera tahun ini setelah kehilangan target sebelumnya beberapa kali.

Baca juga: Harga minyak naik, Toyota proyeksikan ekspor mobil melonjak

Baca juga: Alasan Innova listrik hanya dipajang sehari di IIMS Hybrid 2022


Baca juga: Toyota terapkan standar emisi Euro 4 April ini
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022