Pengujian di lokasi ekstrem itu dilakukan untuk menilai bagaimana mobil super mewah Rolls-Royce Spectre mampu bertahan dan beroperasi secara normal dalam kondisi tak biasa, yakni lingkungan dengan cuaca yang sangat dingin.
"Rolls-Royce terbaru membawa ekspektasi besar, dan Spectre tidak diragukan lagi adalah produk paling dinanti-nantikan dalam sejarah modern. Karena ini lebih dari sekadar produk, ini adalah simbol masa depan listrik yang cerah dan berani, serta mewakili perubahan seismik dalam teknologi powertrain kami," kata Chief Executive Officer Rolls-Royce Motor Cars Torsten Muller-Otvos dalam siaran pers dikutip Selasa.
Baca juga: Rolls-Royce Motor Cars capai rekor penjualan dalam 117 tahun
"Karena alasan itulah kami membuat program pengujian yang sama pentingnya dengan historis Spectre itu sendiri," tambah dia.
Jenis uji yang dilakukan Rolls-Royce untuk Spectre antara lain uji kebisingan, getaran, dan kekuatan mobil. Variabel yang mempengaruhi uji tersebut antara lain bahan yang dipilih untuk komponen perangkat keras utama, kinerja sistem pemanas, ventilasi hingga kepadatan karet pintu.
Performa variabel tersebut dapat berubah secara signifikan saat mobil berada di lokasi dengan suhu ekstrem, sehingga uji tersebut perlu dilakukan oleh Rolls-Royce.
Mereka juga menguji sistem kontrol sasis, manajemen powertrain, dan kontrol elektronik untuk menilai kinerja mobil saat melintasi jalanan dengan traksi yang kecil seperti salju dan es saat kecepatan rendah maupun tinggi.
Rolls-Royce memang belum mengumumkan spesifikasi resmi Spectre, namun mereka memastikan bahwa mobil itu tidak akan menggunakan mesin plug-in hybrid (PHEV) sebagai teknologi transisi, melainkan listrik sepenuhnya menggunakan baterai.
Baca juga: Rolls-Royce Black Badge Ghost debut di Asia Tenggara
Baterai Spectre ditaksir memiliki berat hingga 700 kilogram untuk mengakomodir kebutuhan elektrifikasi yang meliputi 1.000 fungsi yang dikontrol secara elektronik serta 25.000 sub-fungsi lainnya.
Saking banyaknya fungsi elektronis pada mobil itu, insinyur Rolls Royce menyatakan bahwa setiap unit Spectre memerlukan kabel sepanjang 7 kilometer, lebih banyak dari rata-rata mobil pada umumnya sepanjang 2 kilometer kabel.
"Di sini, di Arjeplog, kami membangun pondasi yang signifikan di mana kami akan menciptakan Rolls-Royce sejati. Ini adalah satu langkah maju yang besar untuk brand kami, tetapi juga untuk elektrifikasi – meskipun Spectre masih dalam masa perkembangan, saya dapat mengonfirmasi bahwa teknologi itu mampu memuat pengalaman Rolls-Royce," kata Mihiar Ayoubi, Director of Engineering, Rolls-Royce Motor Cars.
Pengujian di lokasi dingin itu juga menandai bahwa Spectre telah melalui 25 persen uji coba sejauh 500 ribu kilometer dari target perusahaan untuk menguji mobil listrik itu hingga jarak 2 juta kilometer.
Baca juga: Rolls Royce ubah desain lambang "Spirit of Ecstasy"
Baca juga: Rolls-Royce Motor Cars Singapura kenalkan Phantom Orchid
Baca juga: Rolls-Royce ungkap gambar kedua Boat Tail, harga ditaksir Rp400 miliar
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022