Paris (ANTARA News) - Renault secara resmi memecat dua pria yang dituduh memata-matai perusahaan. Kedua pria itu adalah Michel Balthazard, mantan anggota komite manajemen Renault dan pejabat program mobil elektrik Renault serta bawahannya Bertrand Rochette.

Pengacara mereka mengatakan, keduanya menerima pemberitahuan pemutusan hubungan kerja pada Sabtu (15/1), seperti dilaporkan New York Times.

"Surat itu pada dasarnya mengatakan:'Anda menerima banyak tambahan uang dari sumber asing, ini menuntun kami pada keyakinan bahwa anda mungkin sudah memberi informasi strategis sebagai imbalannya,'" kata Xavier Thouvenin, pengacara Balthazard.

"Kata 'keyakinan' sangat penting bagi kami. Mereka mengatakan:'Kami menemukan bahwa anda memiliki uang, karena itu anda pasti sudah menjual informasi. Tetapi, itu jauh dari 'mereka sudah memiliki bukti bahwa klien saya melakukan sesuatu yang salah'."

Caroline de Gezelle, juru bicara Renault mengatakan perusahaan Perancis itu belum berkomentar.

Pria ketiga, Matthieu Tenenbaum, mantan wakil direktur Renault untuk program kendaraan elektrik, belum menerima surat. Hal itu dikatakan oleh pengacaranya Thibault de Montbrial. Ketiga pria itu menyatakan tidak bersalah, dan baik Thouvenin maupun de Montbrial mengatakan klien mereka berencana menuntut Renault atas pemecatan yang tidak adil.

Ketiga pria itu diberi sanksi pada 3 Januari, setelah Renault melakukan penyelidikan internal untuk mengungkap spionase ditujukan pada program kendaraan elektrik. Perusahaan mengajukan pengaduan kriminal pada hari Kamis dengan penuntut Paris menyatakan bahwa mereka merupakan korban dari "spionase industrial terganisir, korupsi, pelanggaran kepercayaan, pencurian dan penyembunyian." Pengaduan itu tidak menyebutkan nama ketiga pria itu dan menegaskan keterlibatan perusahaan asing, yang tidak disebutkan identitasnya.

Surat pemecatan Balthazard juga "secara jelas menentukan" bahwa penyelidikan itu, yang mulai bulan Agustus, dimulai berdasarkan surat kaleng, seperti dikatakan Thouvenin.

Pengacara Rochette, Christian Charriere-Bournazel, mengonfirmasi bahwa kliennya sudah menerima surat tetapi tidak mendiskusikannya lebih jauh. Pejabat resmi Prancis sudah mengonfirmasi latar belakang bahwa para penyidik mengarah ke China tapi  mereka secara terbuka mengatakan mereka tidak menuduh negara tertentu. Pemerintah China sudah menolak hubungan dengan masalah itu.

Renault dan afiliasi mereka asal Jepang Nissan menghabiskan empat miliar euro unutk mengembangkan lini kendaraan elektrik dalam pencarian untuk membangun kepemimpinan industri dalam teknologi berkembang.

 Patrick Pelata, chief operating officer, mengatakan pada minggu lalu bahwa beberapa informasi pada bangunan kendaraan, harga dan rencana bisnis sudah dibocorkan, tetapi tidak ada teknologi penting sudah melewati di luar perusahaan.
(ENY/A038/BRT)
Penerjemah:
Copyright © ANTARA 2011