Jakarta (ANTARA) - Produsen mobil Inggris, Aston Martin melaporkan lonjakan pendapatan sebesar 224 persen dalam enam bulan pertama tahun ini, yang disokong penjualan model sport utility vehicle Aston Martin DBX.

Perusahaan mengatakan pada Rabu (28/7) bahwa pendapatannya tahun 2021 meningkat lebih dari empat kali lipat.
 
Dilansir Reuters, Kamis, SUV telah berkontribusi lebih dari setengah kendaraan produsen mobil mewah Inggris yang terjual hingga Juni tahun ini. Aston Martin menjual 2.901 kendaraan antara Januari dan Juni tahun ini.
 
SUV Aston Martin ditenagai mesin V8 twin-turbo 4 liter yang bersumber dari Mercedes-AMG, dengan tenaga 550 PS dan torsi 700 Nm. Mobil terlaris Aston Martin itu telah membantu meningkatkan pendapatannya hingga 274,4 juta pound atau sekitar Rp5,5 triliun.

Baca juga: Mercedes-Benz tingkatkan kepemilikan di Aston Martin

Baca juga: Aston Martin DB5 Goldfinger Continuation bergaya ala "James Bond"

 
Sebelumnya, mobil favorit James Bond itu telah menghadapi masa-masa sulit. Namun, investasi baru dari miliarder Lawrence Stroll tahun lalu membuat perusahaan kembali menemukan kinerja positif.
 
"Membangun kesuksesan DBX, SUV pertama kami, kami telah mengirimkan dua kendaraan baru lagi dan dengan peluncuran produk yang lebih menarik yang akan datang, kami berada di posisi yang baik untuk pertumbuhan," kata Lawrence, Executive Chairman Aston Martin Lagonda.
 
"Bisnis telah stabil dan sekarang ini tentang kisah pertumbuhan dan pengiriman produk yang kami janjikan dengan baik," kata Tobias Moers, Chief Executive Officer di Aston Martin Lagonda.
 
Aston Martin memulai produksi SUV DBX tahun lalu. Produsen mobil ini juga telah merencanakan untuk memperkenalkan mobil terelektrifikasi dan hibrida dari model SUV.

Baca juga: Aston Martin DBX Bowmore Edition dijual hanya 18 unit

Baca juga: Lawrence Stroll: Aston Martin akan fokus produksi SUV

Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021