Jakarta (ANTARA News) - PT Astra International Tbk (ASII) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) pada 2011 sebesar 900 juta dolar AS.

Presiden Direktur ASII, Prijono Sugiharto, di Jakarta, Minggu mengatakan, dana sebesar itu akan digunakan untuk kebutuhan modal ekspansi perseroan dan anak usaha.

"Anggaran tersebut tidak jauh berbeda dengan anggaran tahun ini. Sementara untuk realisasi capex tahun ini, diperkirakan hanya 720 juta dolar AS," katanya.

Ia mengungkapkan, hingga akhir September 2010, ASII telah menghabiskan sebesar 540 juta dolar AS untuk kebutuhan modal kerja perseroan.

Sementara, lanjut dia, untuk kebutuhan modal anak usaha PT United Tractors Tbk (UNTR) mencapai 350 juta dolar AS. Sisanya untuk keperluan anak usaha PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Astra Autopart Tbk (AUTO), dan juga anak usaha lainnya.

Selain itu, ASII juga berencana menambah porsi kepemilikan saham pada anak usaha Yang bergerak dibidang pengelolaan air bersih, PT PAM Lyonnase Jaya (Palyja), menjadi 49 persen dari porsi saat ini sebesar 30 persen. Peningkatan tersebut akan dilakukan dengan mengambil alih kepemilikan saham Citigroup, yang memiliki porsi 19 persen melalui Citigroup Financial.

Sementara, pada laporan keuangan perusahaan Astra membukukan laba bersih naik sebesar 46 persen menjadi Rp10,4 triliun pada periode sembilan bulan pertama 2010 dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama sebesar Rp7,10 triliun.

Prijono mengatakan, kinerja yang bagus itu didukung karena fundamental ekonomi Indonesia yang tumbuh dengan kuat.

Kondisi ini, lanjut dia, mendorong sisi permintaan konsumen, meningkatnya investasi asing serta ketersediaan pembiayaan konsumen pada tingkat suku bunga yang menarik.

"Faktor itu membantu kinerja Astra hingga sembilan bukan pertama tahun ini kendati, terjadi penurunan penjualan otomotif pada bulan September karena hari kerja yang lebih pendek," ujarnya.

Sementara pendapatan bersih perusahaan juga mengalami kenaikan sebesar 35 persen pada kuartal ketiga tahun ini sebesar Rp95,03 triliun dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp70,6 triliun.

Tercatat nilai aset perusahaan juga mengalami kenaikan menjadi Rp47,2 triliun atau 18 persen, dan nilai aset bersih per saham juga naik 18 persen menjadi Rp11.653.

Prijono mengatakan, tahun ini perusahaan akan memberikan dividen interim senilai Rp470 per saham, nilai tersebut meningkat dibanding tahun lalu yang sebesar Rp290.

"Kami akan bagi dividen tahun ini pada 15 November 2010," ujarnya.
(ANT/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010