"Cukup banyak memang fitur-fitur keselamatan aktif di Kona Elektrik facelift dibandingkan dengan varian terdahulunya," ujar Product Expert PT Hyundai Motors Indonesia Bonar Pakpahan dalam acara Hyundai Track Day yang digelar di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Bonar menjelaskan, setidaknya terdapat empat fitur keselamatan baru yang disematkan di Hyundai Kona Electric facelift, yakni fitur Lane Keeping Assist, Lane Following Assist, Forward Collision Avoidance-Assist, dan Safe Exit Assist.
Baca juga: Hyundai All-new Tucson 2022 rakitan AS dirilis
Baca juga: Hyundai buka tiga diler baru kejar target 100 gerai tahun ini
Fitur Lane Keeping Assist berfungsi untuk menjaga agar mobil tetap berada di tengah-tengah antara marka kanan dan kiri jalan.
Artinya, apabila mobil ada kecenderungan bergeser ke arah kanan atau kiri, maka fitur tersebut akan mengintervensi dengan mengembalikan posisi mobil kembali ke tengah jalur.
"Kalau Lane Following Assist itu jadi kalau markanya berbelok ke kiri, berbelok ke kanan, itu dia akan menjaga supaya (mobil) berada persis di tengah-tengah. Jadi Lane Keeping Assist dan Lane Following Assist itu seperti dua sistem yang bekerja secara tandem," kata Bonar.
Adapun fitur Forward Collision Avoidance-Assist berfungsi untuk menjaga agar mobil terhindar dari potensi tabrakan yang ada di depannya. Sementara Safe Exit Assist menjaga agar penumpang maupun pengemudi tetap aman saat membuka pintu mobil.
"Bayangkan misalnya dari belakang ada tiba-tiba mobil lagi lewat, kalau kita main buka pintu begitu saja tanpa memperhatikan di belakang takutnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan tersebut. jadi Safe Exit Assist itu mencegah dengan tetap mengunci pintu kita supaya kita tidak bisa membuka pintu, pas mobil itu lewat baru pintu tersebut bisa kita buka," kata dia.
Selain fitur keselamatan, Bonar juga menjelaskan satu fitur menarik yang turut disematkan ke dalam Hyundai Kona Electric facelift, yakni Quiet Mode.
Fitur tersebut berfungsi untuk memberi kenyamanan kepada penumpang baris belakang yang sedang tertidur. Singkatnya, dengan mengaktifkan fitur Quiet Mode, suara perangkat audio yang muncul dari speaker belakang akan dimatikan, sementara volume pada speaker depan secara otomatis akan diturunkan sehingga penumpang yang tertidur di kursi belakang tidak terganggu.
"Jadi cukup nyaman untuk didengar sama pengemudi dan penumpang depan tetapi tidak sampai mengganggu penumpang yang duduk di belakang yang sedang tertidur," ujar Bonar.
Secara basis, Hyundai Kona Electric facelift ini masih mengunakan platform dan dapur pacu yang sama dengan model sebelumnya.
Hanya tampilan eksterior yang mengalami sejumlah penyegaran, seperti pada bagian muka yang terlihat lebih sporty dengan ubahan pada bagian bemper depan. Perubahan juga nampak pada pelek serta lampu bagian belakang.
Tampilan interior Hyundai Kona Electric facelift juga mengalami sedikit perubahan secara estetika, dengan layar display audio yang bertambah besar dari semula tujuh inci menjadi delapan inci.
"Dan yang paling kentara adalah cluster instrumennya di mana cluster instrumennya itu sudah lebih besar dan juga sudah full LCD jadi semua sudah tampilan grafis," kata Bonar.
Hyundai Kona Electric facelift dibanderol dengan harga Rp697 juta On The Road (OTR) DKI Jakarta. Terjadi kenaikan harga sekitar Rp20 jutaan. Diketahui, saat diluncurkan pertama kali, Hyundai Kona Electric dibanderol dengan harga Rp 674,8 juta.
Baca juga: Penjualan mobil listrik Hyundai di Indonesia tembus 300 unit
Baca juga: Hyundai Tucson 2022 hadir dengan dua varian terbaru
Baca juga: Hyundai siap hadirkan Staria dengan desain futuristik
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021