Rencana yang dibuat oleh Toyota ini naik sekitar 2 persen dari target perusahaan, untuk produksi yang dijalankan sebelum adanya virus corona di dunia.
"Produsen mobil telah menginformasikan pemasok utamanya tentang rencana tersebut, yang mencerminkan momentum penjualan di China dan pemulihan permintaan di Amerika Utara dan Jepang," kata Nikkei, seperti yang dikutip dari Reuters, Kamis.
Dalam hal ini, Toyota mengharapkan adanya penjualan yang solid di seluruh dunia untuk tahun ini berkat rilis vaksin virus corona.
Toyota Motor Corporation menjadi produsen otomotif terbesar dunia ketika industri tengah menderita akibat pandemi COVID-19, dan pabrikan Jepang itu menggeser Volkswagen yang pada 2020 penjualannya jatuh di atas 15 persen.
Toyota memimpin penjualan di pasar otomotif global setelah menikmati pertumbuhan di China baik Desember maupun sepanjang 2020 lalu, dengan total telah memasarkan 9.528.438 unit kendaraan, mengutip data penjualan 2020 Toyota yang dipublikasikan, Kamis (28/2).
Pasar China telah menjadi penopang sedikit pulihnya performa pasar Toyota di tengah pandemi, dengan penjualan Januari-Desember 2020 naik 10,9 persen dibanding tahun lalu. Pasar lainnya yang menjadi penopang adalah Amerika Utara, Eropa, dan Jepang.
Dengan penjualan lebih 9,5 juta unit itu, Toyota mengalami penurunan penjualan hanya 10,5 persen di tahun pandemi, sedangkan pabrikan Jerman Volkswagen melaporkan penjualan tahunannya jatuh hingga 15,2 persen.
Baca juga: Lexus goda pelanggan dengan sebuah gambar teaser dari EV mereka
Baca juga: Toyota resmikan unit penelitian "Woven Planet"
Baca juga: Pandemi belum usai, produsen mobil Jepang kekurangan semikonduktor
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021