TAM akan meluncurkan kendaraan BEV melalui brand Lexus, yang nantinya akan dijual secara ritel, serta menggandeng ITDC Nusa Dua untuk mempersiapkan dan membangun konsep EV Ecotourism di kawasan Nusa Dua Bali pada tahun depan.
Baca juga: Luhut: Indonesia harap jadi pasar utama kendaraan listrik di ASEAN
Baca juga: Indonesia bertekad jadi pemain utama kendaraan listrik
Langkah tersebut merupakan kelanjutan dari program pada Maret 2020, dimana Toyota menghadirkan teknologi Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) untuk pasar fleet.
"Toyota sudah mulai elektrifikasi sejak tahun 1990-an di global, tidak hanya karena kami melihat adanya kebutuhan untuk melestarikan lingkungan, tapi juga kami berkomitmen untuk menghadirkan pilihan mobilitas yang lengkap sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat," kata President Director PT Toyota-Astra Motor, Susumu Matsuda, dalam siaran pers di Jakarta, Selasa.
"Oleh karena itu, kami terus melengkapi pilihan kendaraan elektrifikasi baik dari Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), Battery Electric Vehicle (BEV), dan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV),” kata Susumu Matsuda.
Vice President Director PT Toyota-Astra Motor, Henry Tanoto mengatakan upaya yang dijalankan perusahaan sejalan keinginan pemerintah Indonesia untuk mengakselerasi kendaraan elektrifikasi dan juga infrastuktur yang mulai dibangun.
"Sebelumnya kami menghadirkan HEV dan PHEV, TAM akan melengkapinya dengan menghadirkan teknologi BEV, sehingga masyarakat bisa memilih kendaraan elektrifikasi yang sesuai dengan kebutuhan mobilitas masing-masing,” kata Henry Tanoto.
Untuk mengembangkan pasar kendaraan elektrifikasi di Indonesia, TAM melakukan dua pendekatan yaitu dengan terus meningkatkan pemahaman masyarakat terkait teknologi elektrifikasi serta menyiapkan teknologi untuk membantu mobilitas masyarakat.
“Pendekatan yang sudah kami lakukan lebih dari 10 tahun yang lalu ini kami lakukan agar teknologi elektrifikasi makin populer, dikenal, dan diterima oleh masyarakat Indonesia. Dengan begitu, masyarakat juga turut berkontribusi dalam membangun lingkungan hidup yang sehat dengan mengurangi emisi CO2,” kata Marketing Director PT Toyota-Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy.
PT Toyota-Astra Motor pertama kali menghadirkan kendaraan elektrifikasi pada 2009 dengan memasarkan Prius HEV, kemudian pada 2010 Toyota memasarkan Lexus LS HEV untuk segmen high-end. Sampai saat ini, tidak kurang 8 model kendaraan elektrifikasi sudah dipasarkan di Indonesia baik sedan, MPV maupun SUV.
Dari tahun ke tahun penerimaannya juga makin baik. Hingga Oktober 2020, total penjualan elektrifikasi TAM sudah melebihi angka 3.300 unit.
Sejak meluncurkan Prius sebagai mobil elektrifikasi pertama yang dipasarkan di dunia, Toyota telah merilis lebih dari 40 model kendaraan elektrifikasi dengan total penjualan lebih dari 15 juta unit.
Penggunaan kendaraan elektrifikasi Toyota setidaknya telah mengurangi produksi emisi CO2 sebanyak 125 juta ton atau setara dengan konsumsi 47 miliar liter bahan bakar.
Baca juga: Luhut ingin Indonesia jadi destinasi investasi kendaraan listrik
Baca juga: Luhut: 2024 Indonesia produksi baterai litium tipe 811
Produksi HEV
Melihat kesiapan pasar yang semakin baik dalam mengadopsi teknologi elektrifikasi, TAM merasa sudah waktunya untuk memulai langkah baru. Toyota akan menghadirkan kendaraan terelektrifikasi melalui dua brand -- Toyota dan Lexus -- untuk menjangkau segmen masyarakat yang lebih luas.
"Kami memiliki banyak pilihan teknologi elektrifikasi, saat ini kami sudah siapkan tiga teknologi baik HEV, PHEV, dan Battery Full EV untuk pelanggan di Indonesia," kata Marketing Director PT Toyota-Astra Motor, Kazunori Minamide.
Sebagai wujud komitmen lebih lanjut, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia sebagai produsen produk Toyota di Indonesia akan memproduksi kendaraan HEV secara lokal mulai tahun 2022 untuk pasar domestik dan ekspor sambil terus melihat kesempatan untuk memperluas produksi lokal kendaraan berteknologi elektrifikasi lainnya.
Baca juga: Toyota Indonesia mulai produksi mobil listrik HEV 2020
Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan bahwa hal tersebut tertuang dalam rencana jangka menengah perusahaan sampai tahun 2024 untuk menyiapkan kendaraan terelektrifikasi, baik pasar lokal maupun ekspor.
"Sekarang sedang berjalan, sedang berproses, sambil mengedukasi konsumen juga," kata Bob Azam. "Itu untuk lokal dan ekspor. Kami tidak cuma membangun mobilnya saja, tapi juga ekosistemnya, misalnya rantai pasokan hingga finance-nya, karena semua akan berubah".
Bob mengatakan mobil listrik memiliki potensi yang besar untuk Indonesia dan negara-negara lain karena di masa mendatang masyarakat akan lebih terbuka terhadap teknologi dan lebih memperhatikan isu lingkungan.
Ia mengatakan bahwa pada 2022 nanti akan ada model baru dengan teknologi HEV dari Toyota Indonesia yang juga menyasar pasar ekspor yang sudah menerapkan regulasi mobil ramah lingkungan.
Baca juga: Tantangan bangun infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia
Baca juga: BI: Uang muka pembelian kendaraan ramah lingkungan jadi nol persen
Baca juga: Luhut: Indonesia segera selesaikan peraturan turunan mobil listrik
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020