Penundaan itu disebabkan adanya keterkaitan masalah pada pasokan sel baterai dan gangguan yang diakibatkan adanya pandemi yang memaksa penundaan sekitar enam bulan untuk crossover listrik berbasis GLA itu.
Dikutip dari Autocar, Selasa, satu alasan spesifik yang menyebabkan penundaan itu adalah peralihan lokasi produksi Mercedes EQB mendatang, yang seharusnya dirakit di Hambach, Prancis, sekarang akan pindah ke Rastatt, Jerman, di mana EQA akan dibangun juga.
Salah seorang yang enggan disebut namanya itu menyarankan bahwa model merek EQ terkecil tidak akan dijual hingga paruh kedua 2021, meski nantinya pembeli akan dapat memilih antara tiga konfigurasi powertrain dengan hingga tiga motor listrik yang memproduksi 201, 268 dan 335 HP.
Selain itu, terdapat pilihan kapasitas baterai ganda, mulai dari 60 hingga 110 kWh yang menyediakan model dasar dengan jangkauan listrik sekitar 250 mil (400 km). Sementara itu, sistem eAWD juga harus tersedia sebagai opsi.
EQA maupun EQB akan menampilkan teknologi bantuan pengemudi terbaru dari Mercedes, serta infotainment MBUX dan cluster instrumen digital terbaru.
Baca juga: Daimler sematkan pengereman otomatis ke bus Mercedes-Benz
Baca juga: Mercedes-Benz S-Class 2021 dikabarkan meluncur pertengahan awal 2021
Baca juga: Ferrari kenalkan Portofino M genjot penjualan sedan grand touring
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020