Laman Kantor Berita Yonhap menyebut bahwa keputusan itu adalah yang pertama kalinya terjadi dalam 11 tahun terakhir.
Baca juga: Hyundai rilis gambar pertama Hyundai Soapbox
Baca juga: Hyundai, CSIRO dan FMG kolaborasi produksi mobil hidrogen
Sebelumnya, Hyundai pernah mengambil kebijakan serupa saat krisis mata uang di Asia pada 1998 dan krisis keuangan global pada 2009.
Perusahaan mengatakan bahwa kedua pihak menyepakati keputusan tersebut tanpa adanya protes atau unjuk rasa dari pegawai.
Sebelumnya, perusahaan mengajukan proposal kepada serikat pekerja untuk pembekuan gaji pokok selama satu kali dan bonus sebesar 150 persen dari gaji bulanan sebesar 1,2 juta won (Rp15,2 juta).
Kendati demikian, para karyawan akan mendapat insentif khusus COVID-19, 10 lembar saham perusahaan dan uang 200ribu won (Rp2,5 juta) serta sertifikat.
Baca juga: Kia tutup pabrik setelah delapan pegawai positif COVID-19
Baca juga: Hyundai-Kia dan Rimini Street perluas kerja sama Oracle Database
Baca juga: Hyundai "recall" 180 ribu SUV, minta pemilik parkir mobil di luar
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020