Jakarta (ANTARA) - Manufaktur otomotif Jepang, Honda Motor Company menyarankan beberapa anak perusahaan menghentikan sistem kerja infrastruktur IT menyusul dugaan serangan siber yang mengincar operasional pabrik.

India Times mewartakan bahwa Honda di India diperintahkan menghentikan sementara operasional IT, kendati belum ada laporan terkait gangguan pada sistem kerja atau pengiriman kendaraan di negara itu.

Sebelumnya, Honda mengalami kesalahan jaringan internal pada Senin (8/6) yang menyebabkan penangguhan sementara pengiriman kendaraan dari pabrik-pabrik di Jepang.

Japan Times melaporkan bahwa perusahaan tengah menyelidiki dugaan serangan siber.

Mereka juga menyelidiki adakah serangan siber pada perusahaan mereka di Eropa dan AS.

Dugaan serangan siber terdeteksi sistem keamanan pada Senin pagi. Sistem kemudian melacak apakah ada ransomware yang menyebar ke jaringan internal Honda.

Media Inggris, Telegraph pada Selasa (9/8) melaporkan bahwa Honda terkena serangan siber ransomware yang bertujuan menghambat produksi mobil Honda di pabrik.

"Salah satu server utama pembuat mobil telah terinfeksi dengan malware Ekans, menurut peneliti keamanan itu jenis ransomware yang menargetkan sistem kontrol industri yang digunakan untuk mengoperasikan pabrik, dan menuntut pembayaran supaya dibuka lagi," demikian laporan Telegraph.

Menurut berbagai laporan, Honda Motor Company mengalami pemadaman jaringan. Automotive News melaporkan serangan itu berdampak pada produksi di beberapa pabrik.




Baca juga: "Email phising" jadi tren serangan siber selama pandemi COVID-19

Baca juga: Serangan siber kini pakai "bot", bukan lagi peretas
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020