Sambil mengisi waktu luang selama di rumah dan bertepatan bulan puasa, maka tidak ada salahnya jika Anda memanfaatkannya untuk membersihkan helm agar kondisinya selalu baik meski jarang dipakai selama PSBB.
"Dengan melakukan perawatan helm tentunya kualitas helm akan selalu terjaga sehingga memberikan kenyamanan saat digunakan”, jelas Johanes Lucky, Safety Riding Manager PT Astra Honda Motor (AHM) dalam siaran pers dikutip Sabtu.
Baca juga: Cara merawat helm agar tidak bau apek
Baca juga: Tips memilih dan merawat helm agar nyaman setiap digunakan
Berikut beberapa kiat AHM dalam merawat helm:
Bersihkan lapisan luar
Bersihkan lapisan luar helm berikut kaca helm jika sudah terlihat kusam atau terkena kotoran, debu atau hujan dengan kain serat halus atau kain micro fiber serta sabun khusus perawatan helm.
Penggunaan kain dengan serat halus seperti kain micro fiber dapat mencegah lecet akibat proses pembersihan.
Hindari pembersih kaca
Hindari penggunaan pembersih kaca untuk membersihkan visor helm karena biasanya pembersih kaca mengandung amonia yang dapat merusak polikarbonat pada visor yang berdampak menurunnya tingkat kejernihan visor helm.
Pakai cotton bud
Gunakan cotton bud untuk membersihkan bagian helm yang sulit dijangkau seperti lubang ventilasi pada helm yang bertujuan untuk menjaga sirkulasi udara pada helm agar tidak terhalang oleh kotoran.
Hindari menyiram lapisan tengah
Lapisan tengah helm cukup di lap dengan kain micro fiber kering dan hindari menyiram lapisan tengah dengan air karena dapat menurunkan kualitas daya redam sterofoam, mengurangi kekuatan perekat sterofoam dan juga menimbulkan jamur apabila proses pengeringan tidak dilakukan secara maksimal.
Rendam lapisan portable
Untuk lapisan dalam portable dapat dilepas kemudian rendam dan cuci dengan lembut menggunakan tangan, hindari menggunakan sikat karena bisa merusak kain pelapisnya.
Kemudian bilas hingga bersih lalu tepuk – tepuk dan keringkan dengan cara di jemur. Jangan gunakan pemanas karena panas berlebih dapat merusak kualitas busa helm.
Baca juga: Lima tips berkendara selamat dari Uber
Baca juga: Supaya tak pengap saat pakai helm, coba aksesori
Gunakan air hangat
Untuk lapisan dalam permanen gunakan air hangat dan shampo khusus atau sabun kemudian masukkan helm dengan posisi seperti saat digunakan (jangan dengan posisi terbalik).
Buka visor (tanpa dilepas) dan gunakan jari untuk menggosok lapisan dalamnya. Kemudian angkat helm dan bilas sehingga tidak ada sisa shampo atau sabun yang masih menempel.
Tekan busa helm perlahan untuk menghilangkan sisa air dan lakukan pengeringan.
Pelumas
Lumasi bagian engsel helm seperti engsel tali helm dan engsel visor menggunakan pelumas helm atau baby oil sehingga fungsi engsel tetap maksimal.
Pelapis khusus
Setelah helm bersih untuk tetap menjaga kualitasnya, lapisi helm dengan pelapis khusus helm sehingga tetap berkilau dan terjaga kualitas cat helm tersebut.
Helmet liner
Untuk mengurangi jumlah keringat yang terserap oleh lapisan dalam atau padding helm saat berkendara gunakan helmet liner atau helmet cup, karena selain dapat menimbulkan bau tidak sedap dan jamur, ternyata keringat dapat menurunkan kualitas busa helm.
Jangan langsung masukkan tas
Setelah helm digunakan jangan langsung masukkan ke dalam tas karena helm yang lembab akan menimbulkan bau tidak sedap dan dapat mengakibatkan berjamur.
Dengan melakukan perawatan tersebut, maka dapat mencegah dampak negatif seperti penyakit jamur kulit akibat menggunakan perlengkapan berkendara yang kotor, bau tidak sedap yang ditimbulkan dari keringat, menurunnya kualitas helm serta menghindari ketidaknyamanan pengguna.
Sebaiknya membersihkan helm dilakukan minimal 1 bulan sekali namun jika dipakai setiap hari, pembersihannya dapat dilakukan setiap minggu atau segera apabila terkena hujan agar helm tetap bersih dan nyaman dipakai.
Baca juga: Tips rawat helm agar tak berjamur di musim hujan
Baca juga: Mudik bersepeda motor sebaiknya pakai helm "full face"
Baca juga: Peluncuran Honda Spacy Perkuat Pasar Motor Matic
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020