Perusahaan yang 46 persen sahamnya dimiliki oleh produsen mobil Prancis PSA itu mengatakan bahwa penjualannya turun menjadi 4,33 miliar euro dan memperkirakan kuartal kedua juga akan sulit untuk wilayah di Eropa dan Amerika Serikat.
Baca juga: Pabrik Toyota di China mulai beroperasi kembali
Baca juga: Volkswagen undur operasi pabrik di China karena wabah corona
"Penjualan kami pada kuartal pertama sangat dipengaruhi oleh pandemi global COVID-19. Krisis ini berdampak pada China sepanjang kuartal, dengan puncaknya pada Februari, dan kemudian seluruh dunia mulai menyusul pada Maret," kata CEO Patrick Koller yang dikutip dari Reuters, Selasa.
Sektor transportasi dan otomotif dalam hal ini juga sangat terpukul keras oleh adanya pandemi virus corona. Pada bulan lalu, Faurecia menurunkan perkiraan keuangannya dan sejak itu mereka mengatur pinjaman sebesar 800 juta euro.
"Sementara China telah mulai kembali secara efektif dan aman, kami memperkirakan kuartal kedua lebih keras di Eropa dan Amerika Utara. Paruh kedua tahun ini harus menunjukkan peningkatan berurutan," kata Koller.
Direktur keuangan Faurecia, Michel Favre, mengatakan dalam sebuah konferensi, Faurecia mengharapkan pabrik-pabrik China untuk kembali ke kapasitas 100 persen pada akhir Mei.
Baca juga: Mobil ikonis China FAW Hongqi bangun pabrik NEV
Baca juga: Bantu lawan corona, Kia Motors akan buat masker di pabrik China
Baca juga: Toyota nilai komponen lokal antisipasi keterlambatan pasokan China
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020