Toyota saat ini telah mengoperasikan sekitar 16 lokasi pabrik komponen kendaraan di Jepang, saat ini mereka akan segera memutuskan bagaimana langkah berikut di pabrik domestiknya mulai 9 Maret mendatang setelah ada output yang normal pada 2 Maret yang akan datang.
Pabrik Jepang mungkin akan terpengaruh oleh gangguan pasokan komponen yang berasal dari China, karena mereka saat ini tidak dapat berproduksi dan membawa barang. Sementara itu, beberapa pabrik juga harus tutup karena usul dari pemerintah setempat.
"Kami menerima suku cadang dari China seperti biasa untuk saat ini, tetapi kami akan menilai situasinya setelah 2 Maret," kata juru bicara Toyota, yang dikutip dari Reuters, Kamis.
Jepang adalah tempat produksi utama bagi perusahaan tersebut. Terhitung hampir setengah dari 10,7 juta mobil yang dijual secara global pada tahun 2019 dibuat oleh pabrik Jepang.
Baca juga: Toyota nilai komponen lokal antisipasi keterlambatan pasokan China
Baca juga: Pasar otomotif lesu, ini strategi Toyota genjot penjualan di 2020
Baca juga: Pabrik Toyota di China mulai beroperasi kembali
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020