"Kami selama ini berharap banyak dengan Sentul, karena yang berkomunikasi dengan pihak Dorna (pemegang hak komersial MotoGP) itu pihak manajemen Sentul, tapi setelah disimulasi kami masih mentok soal anggarannya," ujarnya di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan anggaran renovasi yang mahal dan kepemilikan swasta atas sirkuit internasional itu, menjadi alasan Presiden Joko Widodo meminta rencana penggunaan perlintasan balapan tersebut dikaji ulang, pada rapat terbatas, Senin (11/1).
Kabar mengenai pembatalan itu, lanjutnya, saat ini sudah diketahui Direktur Sirkuit Internasional Sentul, Tinton Soeprapto.
Lalu informasi mengenai pembatalan rencana ini juga telah diketahui Dorna Sport SL, sehingga kemudian akan ditindaklanjuti dengan perpanjangan kontrak antara pemerintah dengan promotor MotoGP itu.
"Setelah ini mungkin Dorna akan memperpanjang kontrak, karena tenggat waktu penandatanganan Keppres yang dijadwalkan pada 30 Januari 2016 tidak bisa dipenuhi," kata Broto.
Walaupun MotoGP tidak akan dilaksanakan di Sirkuit Sentul, namun dia memastikan ajang balapan motor bergengsi itu akan tetap digelar di Indonesia.
Pewarta: Agita Tarigan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016