Kepala pusat Studi Kendaraan Motor Listrik UBL, Sujono mengungkapkan bahwa pada sesi pengujian yang pertama pada bulan Januari, kami masih mendapatkan kendala. Untuk mengatasi ini semua, kami melakukan sejumlah pengembangan dari sektor kaki-kaki seperti gear set, suspensi, ban, dan swing arm untuk alasan performa.
"BL-SEV01 kembali kami riset di Laboratorium Fakultas Teknik Elektro Universitas Budi Luhur untuk disempurnakan selama dua bulan Lebih, khususnya di sektor Kaki-kaki, dan akhirnya siap diuji kembali di Sirkuit Sentul Internasional Bogor," ungkap Sujono dalam keterangan resminya yang dikutip Rabu.
Dalam sesi pengujian yang kedua pada tanggal 13 April yang lalu dengan lokasi dan pembalap yang sama, motor listrik yang diberi nama BL-SEV01 diuji sebanyak 10 putaran dan hasilnya performa meningkat jauh jika dibandingkan dengan test ride pertama pada awal tahun 2021.
"Saya merasa lebih percaya diri karena motor listrik BL-SEVO1 lebih mumpuni di test ride kedua ini. Handling BL-SEV01 meningkat drastis dan stabil, khususnya kemampuan melewati tikungan lebih stabil untuk dibawa rebah," kata Galih
Baca juga: Tim UBL bermimpi bawa mobil listrik Neo Blits ke Reli Dakar
Usai melintasi 10 putaran, BL-SEV01 yang menggendong motor listrik BLDC 96 Volt dengan tenaga mencapai 16 kW, serta didukung baterai 48Ah dan controller 96 Volt 200 Amper langsung masuk ke pit stop untuk melakukan pengecekan kondisi dan performa baterai, dan hasilnya tidak ditemukan masalah apapun serta performa lebih baik dibandingkan pengujian tahap awal dengan top speed BL-SEV01 dari 100 km/jam menjadi 135 km/jam.
"Daya tahan, performa, serta kemampuan baterai yang ada sekarang sudah memenuhi standar minimal sebuah kendaraan motor sport listrik yang mampu bertahan di lintasan balap dengan kecepatan maksimal hingga 135 km/jam," kata Sujono.
Dia juga meyakinkan akan terus berbenah untuk lebih menyempurnakan performa dari motor listrik buatan mahasiswanya, agar ke depannya dapat melintasi lebuh banyak putaran di lintasan balap.
"Kami berencana untuk meningkatkan baterai sehingga memiliki daya tahan yang lebih baik dan mampu melewati banyak putaran lagi di sirkuit," ucap Sujono.
Dalam kesempatan ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021, UBL memajang berbagai kendaraan listrik yang sudah mereka ciptakan seperti Budi Luhur 40 (BL-40) dan Budi Luhur Charge Electric Vehicle 01 (BL-CEVO1).
Jajaran motor listrik yang ditampilkan oleh Universitas Budi Luhur merupakan bentuk konkrit sumbangsih institusi pendidikan terhadap ilmu pengetahuan, khususnya pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.
Seluruh teknologi yang dipamerkan ini merupakan hasil studi mahasiswa dan dosen Universitas Budi Luhur yang tergabung di Pusat Studi Kendaraan Motor Listrik.
Baca juga: Motor listrik besutan UBL dan LIPI jajal lintasan Sentul
Baca juga: Mahasiswa UBL ubah Selis E-Max jadi motor listrik kargo CEVO1
Baca juga: UBL luncurkan BL-SEV01 hasil kolaborasi bersama LIPI dan Katros Garage
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021