Taruni (47), seorang pengrajin tempe menjajakan daganganya di Pasar Bitingan, Kudus, Jateng, kamis (9/2). Semenjak naiknya harga bea masuk kedelai impor sebesar 5 persen, kini para pengrajin tempe harus memotong keuntungan sekitar 10 persen untuk menjaga pelanggan, dari Rp 100 ribu menjadi Rp 90 ribu perharinya. (FOTO ANTARA/Andreas Fitri Atmoko)