Jakarta (ANTARA) - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan dukungannya kepada pemerintah terkait program percepatan pengembangan kendaraan listrik, kendati pertumbuhan EV (electric vehicle) sangat bergantung pada pasar.

Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara dalam bincang-bincang bertema "GIIAS (Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show) Talk X Blibli.com" di Jakarta, Sabtu mengatakan bahwa sejumlah pelaku industri otomotif di Indonesia, telah melakukan proyek percontohan untuk kendaraan listrik.

"Pertumbuhan penggunaan kendaraan berbasis EV (electric vehicle) ini sangat bergantung pada pasar Indonesia, permintaan dapat tumbuh bila penawaran kendaraan EV dapat bersaing dengan kendaraan konvensional," ujar Kukuh.

Ia menambahkan pembangunan infrastruktur pendukung dan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) atau "charging station" juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pengguna mobil listrik.

Di sisi lain, lanjut dia, perkembangan teknologi kendaraan yang semakin canggih dan ramah lingkungan, juga memungkinkan kendaraan Internal Combustion Engine (ICE) menggunakan bahan bakar yang tidak berasal dari fosil yang saat ini ketersediaannya semakin menipis.

"Indonesia sudah menjadi bagian dari pergerakan ini dengan rencana pemerintah mengembangkan teknologi bahan bakar minyak ramah lingkungan (green fuel), bahan bakar yang berasal dari sumber daya alam nabati, yakni sawit," katanya.

Baca juga: Mobil Jaguar listrik berpeluang masuk Indonesia

Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara (tengah), SVP trade Partnership Blibli.com Lay Ridwan Gautama (kanan) dalam dalam bincang-bincang bertema "GIIAS Talk X Blibli.com" di Jakarta, Sabtu (29/6/20019). (ANTARA News/Zubi Mahrofi)


Dari sisi bahan baku, lanjut dia, penggunaan bio fuel sangat memungkinkan, karena beberapa daerah di Tanah Air merupakan penghasil sawit terbesar di dunia.

"Pengembangan green fuel disambut baik oleh Gaikindo. Pasalnya, ketersediaan sumber green fuel dan spesifikasi mesin tidak perlu perubahan yang signifikan," papar Kukuh.

Kukuh mengatakan pihaknya akan terus mendukung perkembangan industri otomotif dan mengambil peran penting dalam perkembangan kemajuan industri melalui penyelenggaraan GIIAS 2019.

"Gaikindo berada di barisan terdepan untuk memberikan informasi dan edukasi awal tentang berbagai inovasi dari industri otomotif, sehingga Indonesia siap menyambut perubahan positifnya," katanya.

Baca juga: Tanggapan Nissan Indonesia soal potensi Leaf jadi taksi listrik

Sedianya, Gaikindo akan menyelenggarakan GIIAS 2019 pada 18-28 Juli 2019 di ICE, BSD City yang mengusung tema "Future on Motion", yang diartikan sebagai sebuah gerakan pengaruh teknologi pada kendaraan listrik, otonom, dan digital.

GIIAS 2019 akan menampilkan total 20 merek kendaraan penumpang, yakni Audi, BMW, Daihatsu, Datsun, DFSK, Honda, Hyundai, Isuzu, JEEP, Lexus, Mazda, Mercedes-Benz, MINI, Mitsubishi Motors, Nissan, Renault, Suzuki, Toyota, VW, dan Wuling.

Pagelaran itu juga menampilkan 10 merek kendaraan komersial dan karoseri, DFSK, FAW, Hino, Isuzu, Mitsubishi Fuso, Tata Motors, UD Truck.

Sementara dari karoseri akan hadir Adi Putro, Laksana, dan Tentrem. Terdapat juga 11 merek sepeda motor mulai dari Benelli, Harley Davidson, Honda, Kawasaki, Kymco, KTM, Nozomi, Piaggio, Suzuki, Vespa, dan Viar.

Baca juga: DFSK siapkan dua kejutan dalam GIIAS 2019

Baca juga: GIIAS 2019 tawarkan program baru

Baca juga: Ingin dongkrak penjualan otomotif, GIIAS 2019 bakal hadir lebih awal

 

Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019