Bogor (ANTARA News) - Forum Wartawan Otomotif Indonesia (Forwot) bekerja sama dengan PT MPM (Mitra Pinasthika Mustika) mengajak sejumlah komunitas sepeda motor untuk mengikuti pelatihan keselamatan berkendara lewat sebuah kegiatan bertajuk MPM Road Safety Campaigne 2018.

Acara yang dihelat di MPM Rent Training Center, Ciawi, Bogor, pada Minggu tersebut diikuti oleh sekitar 65 peserta, di mana 40 orang di antaranya merupakan anggota komunitas sepeda motor dari wilayah Bogor dan Depok. Sementara sisanya adalah jurnalis otomotif.

Ketua umum Forwot Indra Prabowo dalam sambutannya  mengatakan kegiatan ini digelar sebagai bentuk kepedulian para jurnalis otomotif dan juga PT MPM terhadap keselamatan berkendara pengendara sepeda motor termasuk komunitas.

"Kita berharap teman-teman di sini bisa menggali ilmu seratus, seribu, bahkan sejuta persen supaya pulang dari sini bisa mempraktekkannya dengan baik dan benar, dan ditularkan ke lingkungan sekitar sehingga angka kecelakaan bisa ditekan," ujarnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, GM Corporate Communication PT MPM Group Natalia Lusnita membeberkan data yang bersumber dari Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia mengenai angka kecelakaan pengendara sepeda motor.

Disebutkan bahwa dalam tiga bulan terakhir (periode Juli-September), kecelakaan yang melibatkan sepeda motor berada pada peringkat teratas dengan jumlah peristiwa sebanyak 39.947. Beberapa faktor yang memicu kecelakaan tersebut, kata Natalia, antara lain disebabkan oleh faktor pengendara yang kelelahan ataupun karena kondisi kendaraan yang kurang diperhatikan.

Adanya fakta tersebut menjadi salah satu latar belakang yang membuat PT MPM tergerak untuk berpartisipasi dalam pelatihan keselamatan berkendara ini.  

"Kami ingin mengajak kalian semua para generasi muda masa kini untuk menjadi pelopor dalam menerapkan berkendara yang aman dan tertib berlalu lintas," ujar Natalia. 

Kegiatan yang berlangsung selama satu hari penuh itu diisi oleh berbagai kegiatan menarik. Pada sesi pertama, para peserta diajak untuk mengikuti kelas teori pelatihan keselamatan berkendara yang dimentori oleh instruktur dari SDCI (Safety & Defensive Driving Consultant Indonesia) Doddy Setiadi YP.

Doddy menjelaskan panjang lebar mengenai teknik dalam berkendara yang benar, mulai dari posisi tubuh, kecepatan ideal, proses menikung, hingga cara mengerem yang tepat 

Kemudian masuk sesi kedua, di mana peserta diminta untuk mempraktekkan apa yang telah dipelajari pada kelas teori. Sesi ini dibagi dalam dua materi pelatihan, yaitu mengenai kemampuan berkendara dan pemahaman tentang etika berkendara di jalan raya.

Pada materi kemampuan berkendara, peserta diminta untuk melewati jalur yang sudah diberi rintangan. Doddy selaku instruktur, akan mengoreksi bila terdapat peserta yang salah dalam menerapkan teknik berkendara yang benar.

Sementara pada materi etika berkendara, Sony Susmana selaku instruktur Senior SDCI mengukur pemahaman peserta mengenai rambu-rambu lalu lintas, lewat uji berkendara di lintasan simulasi jalan raya. Dari uji tersebut, perilaku peserta saat berkendara di jalan raya akan terlihat. 

"Dari tes praktik ini dapat diketahui perilaku pengendara motor di jalan raya. Misalnya kebiasaan tidak berhenti di belakang garis zebra cross, atau suka nyelonong di perempatan," ucap Sonny.

Sesi terakhir dari kegiatan MPM Road Safety Campaigne 2018 ditutup dengan kompetisi adu cepat melewati jalur yang telah diberi rintangan sedemikian rupa yang diikuti oleh peseta baik dari jurnalis otomotif maupun komunitas sepeda motor. Para pemenang dari kompetisi ini berhak mendapatkan hadiah berupa sarung tangan, jaket dan helm.

Sementara bagi peserta yang belum beruntung, panitia juga menyediakan sejumlah hadiah menarik lainnya, seperti buff, kaos serta voucher belanja.

Baca juga: 4 kebiasaan keliru saat berkendara sepeda motor
 
Pewarta:
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018