Jakarta (ANTARA News) - Chief Executive Officer Aston Martin, Andy Palmer pada Selasa telah mengumumkan perkembangan terbaru terkait progres pembuatan mobil listrik perdana, yakni Aston Martin Rapid-E.

Palmer mengunggah sebuah foto yang dia deskripsikan sebagai versi "niat produksi" dari baterai yang diperuntukkan untuk Aston Martin Rapid-E, dan menegaskannya bahwa baterai itu akan didesain dengan daya 800 volt.

Hal ini dapat diartikan bahwa baterai berbentuk T ini akan memiliki kemampuan untuk melakukan pengisian daya ultra cepat. 

Mobil Porsche terbaru yang akan diluncurkan pada waktu dekat, yakni Porsche Taycan juga menampilkan baterai 800 volt dan akan mampu mengisi daya hingga 80 persen hanya dalam waktu 15 menit.

Baik Rapid-E maupun Taycan keduanya akan beredar di pasaran pada akhir 2019. Aston Martin secara alami akan menjadi pilihan yang lebih ekslusif, sebab Palmer telah mengkonfirmasi bahwa Rapid-E hanya akan dibuat sebanyak 155 unit.

Baca juga: Aston Martin hadirkan DBS Superleggera sebagai pengganti Vanquish S

Rapid-E merupakan mobil dengan model khusus dan bukan termasuk salah satu dari tujuh model produksi reguler yang disebutkan dalam rencana abada kedua dari Aston Martin.

Itu dimaksudkan untuk mempersiapkan pelanggan terkait kedatangan mobil SUV Aston Martin Lagonda pertama pada 2021 mendatang.

Aston Martin memang kembali menghidupkan seri Lagonda pada awal tahun ini dengan rencana untuk mengubahnya menjadi merek ultra-mewah untuk jenis mobil listrik dan mobil swakemudi.

Aston Martin melakukan pratinjau Rapid-E dengan konsep kembali ke tahun 2015. Versi produksi akan didasarkan pada versi AMR dari Rapide, dengan fitur sekitar 800 tenaga kuda dan jangkauan sejauh 200 mil. Harga awal mobil ini sekitar 250 ribu US dolar. Demikian dilansir dari motorauthority.

Baca juga: Mobil listrik Aston Martin Lagonda masuk dapur produksi pada 2021
 
Penerjemah: Fathur Rochman
Copyright © ANTARA 2018