Presiden Direktur PT EMI Roy Arman Arfandy optimistis target tersebut dapat tercapai dengan proyeksi akan terjadi peningkatan penjualan pada kuartal kedua tahun ini. Adapun penjualan Mazda sepanjang 2017 hanya berjumlah 3.861 unit.
"Target di Indonesia 8.000 unit," kata Roy Arman Arfandy kepada wartawan di Jakarta Selatan, Rabu (23/5) kemarin.
Baca juga: Penjualan Mazda meroket pada kuartal pertama 2018
Sepanjang periode Januari-April 2018, Mazda membukukan penjualan partai besar dari pabrik ke diler (wholesales) sebanyak 1.791 unit, atau rata-rata 448 unit per bulan. Padahal untuk mencapai 8.000 unit per bulan, Mazda setidaknya membutuhkan penjualan rata-rata 670 unit per bulan.
Untuk itu, Roy meyakini akan ada kenaikan penjualan pada kuartal kedua menjadi rata-rata 500 sampai 600 unit per bulannya.
Optimisme Mazda di Indonesia juga terlihat dari penjualan selama pameran IIMS 2018 yang di luar ekspektasi PT EMI.
"Kami lihat waktu di IIMS, itu di luar ekspektasi. Target 350, tercapainya 700. Ternyata animo masyarakat cukup bagus. Jadi harapan kami memang biasanya kuartal pertama agak sepi. Sekarang sudah naik terus," katanya.
Ia menambahkan, kenaikan penjualan itu akan tercapai dengan sejumlah strategi antara lain gencar melakukan promosi yang sesuai dengan segmen konsumen Mazda dan program "Extended Warranty" berupa penambahan masa garansi menjadi lima tahun.
Baca juga: Mazda3 Speed dihias aksesoris dari Jepang, cuma tersedia 200 unit
Baca juga: Mazda berniat bangun pusat perakitan di Indonesia
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018