Kota tersebut menghabiskan 3 juta poundsterling atau setara Rp17 miliar untuk menerapkannya guna mendeteksi kemacetan dan mengubah urutan lampu lalu lintas agar kendaraan tetap bergerak.
Saat ini, lampu lalu lintas di kota itu hanya bisa diminta untuk memprioritaskan jalan yang biasanya lebih ramai pada interval waktu tertentu.
Lampu lintas pintar itu dikembangkan secara lokal oleh perusahaan di bidang mobilitas perkotaan yang berbasis di London bernama Vivacity Labs.
"Pengelolaan jalan perkotaan saat ini masih sangat terbatas. Lampu lalu lintas memang berurutan tetapi belum reaktif terhadap tingkat lalu lintas di sekitarnya. Pemantauan lalu lintas masih manual," kata Yang Lu dari Vivacity Labs.
Lampu lalu lintas pintar akan membutuhkan lebih dari 2.500 kamera di sekitar Milton Keynes untuk mengawasi tingkat lalu lintas, dan kemudian "kamera secara akurat mengidentifikasi dan melaporkan penggunaan jalan, mengurangi interpretasi manual yang tidak praktis dan kesalahan manusia."
Di masa depan, teknologi tersebut bisa selangkah lebih maju dengan terhubung mobil-mobil swakemudi untuk memperbarui status jalan raya langsung dari mobil, demikian Inautonews.
Penerjemah: Try Reza Essra
Copyright © ANTARA 2017
Copyright © ANTARA 2017