Jakarta (ANTARA News) - Volkswagen tengah mempertimbangkan untuk mengurangi pekerja kontrak mereka sebagai bagian dari usaha menutup kerugian akibat akibat skandal emisi yang menimpa perusahaan Jerman tersebut.

Juru bicara serikat pekerja Volkswagen mengatakan akan berupaya mengamankan posisi para pekerja kontrak meskipun menyadari bahwa depan perusahaan tengah mendiskusikan skenario yang berbeda.

Volkswagen mengungkapkan bahwa penjualan dan tingkat kerja sulit diprediksi, dan pada akhir pekan ini laporan pendapatan pada September lebih rendah untuk divisi utama inti perusahaan tersebut maupun 12 merek yang mereka punya.

"Jika usul ini ditolak, pilihan lainnya adalah mengurangi jam kerja," kata VW, yang menambahkan dewan eksekutif berusaha optimal untuk menyelamatkan pekerja, demikian dikutip dari Reuters, Minggu.

Akibat skandal kecurangan emisi, perusahaan itu mengatakan akan menghentikan rencana investasi pada divisi terbesarnya yaitu diesel sebesar 1 miliar euro (1.1 miliar dolar AS) per tahun.

Sejumlah analis mengatakan skandal tersebut membuat Volkswagen harus mengeluarkan uang 35 miliar euro (40 miliar dolar untuk menalangi reparasi kendaraan, denda, dan tuntutan hukum.

Sementara itu, Volkswagen juga membantah laporan dari koran mingguan Wlt am Sonntag yang menyebut bahwa perusahaan tersebut belum berencana akan menalangi dalam kuarter empat tahun ini.

"Kami akan menyelesaikan, tidak ada alasan untuk meragukan sikap kami," kata salah satu manajer VW yang enggan disebut namanya.

Secara terpisah, Kanselir Jerman Angela Merkel melihat peluang apabila 6.000 pekerja kontrak Volkswagen bisa dipindahkan ke program kerja paruh waktu pemerintah "Kurzarbeit".

Skema ini memungkinkan perusahaan untuk menjaga kinerja dengan mengurangi jam kerja saat penggunaan rendah, dengan kompensasi pekerja pemerintah untuk upah mereka yang hilang.
Penerjemah: Monalisa
Copyright © ANTARA 2015