Jakarta (ANTARA News) - Skandal emisi kendaraan diesel Volkswagen (VW) terus bergulir, dengan CEO perusahaan itu menyampaikan permintaan maaf ke publik dan prospek bahwa pembuat mobil Jerman itu bisa kena denda hingga 25 miliar dolar Australia atau sekitar 18 miliar dolar AS.

Selama akhir pekan, Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (Environmental Protection Agency/EPA) dan California Air Resources Board (CARB) mengungkap bahwa Volkswagen Amerika Serikat memasang piranti lunak khusus pada beberapa kendaraan diesel untuk mengakali agar lolos uji emisi di negara itu.

VW memasangkan piranti lunak tersebut pada mobil-mobil yang dipasarkan di Amerika Serikat seperti Beetle, Golf, Jetta, Passat, serta Audi A3 yang menggunakan mesin 2.0 liter turbo diesel milik perusahaan tersebut.

Menurut EPA, Audi dan mobil-mobil Volkswagen tersebut membuang nitrogen oksida (NOx) hingga 40 kali dari batas legalnya.

Petugas EPA, Cynthia Giles, mengatakan perusahaan tersebut bisa kena penalti hingga 37.500 dolar AS untuk tiap kendaraan yang melanggar regulasi udara bersih.

Volkswagen juga bertanggung jawab menyesuaikan kembali semua kendaraan yang terdampak sesuai aturan yang berlaku.

Dengan sekitar 482.000 kendaraan Volkswagen dan Audi bermesin 2.0 liter turbo diesel yang dicurigai menggunakan perangkat khusus, Volkswagen Group bisa didenda hingga 25 miliar dolar Australia atau sekitar 18 miliar dolar AS jika semua kendaraan itu tidak mengikuti standar legal yang dimandatkan.

"Jajaran Manajemen Volkswagen AG menyikapi temuan ini secara serius. Saya secara pribadi meminta maaf sedalam-dalamnya karena kami telah merusak kepercayaan pelanggan dan publik," kata CEO VW Martin Winterkorn dalam sebuah pernyataan semalam.

"Kami sepenuhnya akan bekerja sama dengan badan-badan yang bertanggung jawab, dengan transparansi dan urgensi, untuk secara jelas, secara terbuka, dan secara menyeluruh membuktikan semua fakta dalam kasus ini. Volkswagen sudah meminta penyelidikan eksternal mengenai masalah ini," katanya seperti dilansir laman sumber ulasan mobil Australia, CarAdvice.

Saat berita tersebut ditulis CarAdvice hari ini, saham perusahaan tersebut turun 19 persen dari 162,20 euro menjadi 131,90 euro, dan kehilangan 14,4 miliar euro dari nilai pasar perusahaan.


Penerjemah: Try Reza Essra
Copyright © ANTARA 2015