"Penjualannya tetap baik karena kami berupaya mempertahankan pelayanan yang selama ini sudah baik," katanya di Semarang, Rabu.
Pihaknya mengakui bahwa pabrik Chevrolet Spin yang berada di Bekasi, yaitu PT General Motor Indonesia (GMI) akan tutup pada bulan Juni mendatang.
Oleh karena itu, ke depan perakitan mobil tersebut tidak lagi dilakukan di Indonesia, tetapi di negara lain yang pabriknya masih beroperasi aktif, yaitu Thailand dan India.
"Konsumen tidak perlu khawatir karena mereka tetap bisa memperoleh mobil Chevrolet Spin sesuai dengan tipe yang diinginkan," katanya.
Sementara itu, penutupan pabrik tersebut tidak merugikan pihak perusahaan karena selama ini sekitar 90 persen material masih diimpor dari luar negeri.
Meski demikian, pihaknya memastikan akan ketersediaan sparepart dan menjamin pelayanan purnajual serta garansinya.
"Kami optimistis penjualan akan tetap baik mengingat Chevrolet sudah memiliki pangsa pasar khusus, yaitu menengah ke atas. Jadi, penutupan pabrik tersebut tidak lantas menurunkan penjualan kami," katanya.
Selain spin, jenis lain mobil keluaran Chevrolet yang juga banyak diminati oleh pembeli di antaranya Captiva, Orlando, dan Trail Blazer.
Menurut dia, sejauh ini Semarang termasuk kota dengan penjualan terbesar mobil merek Chevrolet.
"Khusus di Semarang, pada tahun ini kami menargetkan penjualan bisa mencapai 480 unit untuk semua merek Chevrolet," katanya.
Pewarta: Aris Wasita Widiastuti
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015